Suara.com - Pengacara Eggi Sudjana merasa dituduh menjadi salah satu orang yang mendanai rencana makar. Hari ini, dia melaporkan tuduhan tersebut ke Polda Metro Jaya.
"Dalam kesempatan yang menyedihkan buat saya ini. Jadi, kesal, gondok karena semua orang juga merasakan kalau difitnah itu sangat tidak enak. Kalau difitnah dalam bahasa Sunda itu enak, kepejit ngeunah. Tapi kalau ini luar biasa karena saya dituduh dengan situasi seperti ini, gambar tentang dana gerakan dari tanggal 2 kemarin. Ini kan sangat serius," kata Eggi di Polda Metro Jaya.
Gambar yang dimaksud Eggi adalah gambar yang beredar di media sosial pada tanggal 2 Desember. Gambar tersebut bertuliskan Donatur Aksi Bela Islam ke Arah Makar. Di gambar tersebut juga tertera nama Tommy Soeharto, Said Iqbal, Munarman, Rizieq Shihab, Ratna Sarumpaet, Ahmad Dhani, Rachmawati Soekarnoputri, Bachtiar Nasir, Muhsin Alatas, Sri Bintang Pamungkas, Eko Suryo, Kivlan Zein, Adityawarman Thaha, Budi Sujana, Habiburahman, Baris Silitonga, Dahlia Zein, Rusdi, dan Firza Husein.
Gambar beredar di tengah aksi damai di lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, atau setelah 11 tokoh ditangkap anggota Polda Metro Jaya dengan tuduhan rencana makar, penyebaran ujaran kebencian, dan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo.
"Yang jelas, pasti ini suatu fitnah yang sangat luar biasa. Karena kita tahu, demo 2 Desember 2016 kemarin adalah murni ibadah karena Allah SWT. Kedua, saya tidak pernah menamakan diri sebagai gerakan oposisi nasional di sini. Dan saya juga tidak pernah di bawah koordinasi Ratna Sarumpaet," kata dia.
Eggi mengaku kaget sebagian nama yang tertera dalam poster yang beredar di media sosial itu, pagi hari tanggal 2 Desember ditangkap dan kemudian ditetapkan menjadi tersangka.
"Tapi menariknya, dari 11 orang yang dituduh aktivis (melakukan) makar semuanya ada di sini," kata Eggi sambil menunjukkan print out gambar tokoh-tokoh tersebut.
Eggi menegaskan tidak terlibat dalam kasus dugaan merencanakan makar.
"Saya menjadi risau karena saya sungguh tidak berada di posisi putaran-putaran itu," katanya.
Eggi mengatakan pertamakali tahu ada poster di media sosial dari Julia yang mengaku sebagai pengacara Tommy Soeharto. Julia mengirimkan gambar tersebut lewat WhatsApp.
"Saya pertama dapat ini lewat WA, dari saudari Julia. Julia ini saya kenal begitu saja. Tapi, setelah saya tanya-tanya dan konfirmasi kepada dia langsung, dia mengaku sebagai penasihat Tommy Soeharto," katanya.
Setelah ini, Eggi berharap para tokoh yang merasa dirugikan karena namanya disebar di media sosial untuk melapor ke polisi.
"Imbauan saya, nama-nama yang seperti di sini. Sudi kiranya berkenan sama-sama melapor, jangan saya sendiri. Itu harapan saya. Kalau mereka nggak melapor lho, kenapa yang ini nggak melapor, padahal sangat dirugikan," katanya.
Laporan yang dibuat Eggi telah diterima polisi dengan nomor LP/5984/XII/PMJ/Ditreskrimsus tertanggal 6 Desember 2016. Meski telah melaporkan, Eggi belum menyertakan nama terlapor dengan alasan kepolisian masih menelusuri pelakunya.