Kapolda Ungkap Rencana Dugaan Makar yang Begitu Rapi, Lalu Gagal

Selasa, 06 Desember 2016 | 20:26 WIB
Kapolda Ungkap Rencana Dugaan Makar yang Begitu Rapi, Lalu Gagal
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan dan Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana mendadak datang ke Bareskrim Polri [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cerita tentang penangkapan 11 tokoh menjelang aksi damai di tugu Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016) pagi, tak ada habis-habisnya.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengungkapkan alasan polisi menangkapi mereka. Menurut Kapolda mereka sudah menyiapkan gerakan massa.

"Tentunya ada. Pada tanggal 2 akan mendompleng massa yang ada. Tidak bisa saya sebutkan yang jelas kita sudah tahu massa yang digerakkan, jam berapa digerakkan, kapan digerakkan dan bagaimana menggerakkannya. Oleh karena itu kami berani mengambil (penangkapan) malam itu," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Selasa (6/12/2016).

Dari 11 tokoh, delapan di antaranya telah ditetapkan menjadi tersangka dugaan upaya makar, yakni mantan anggota staf ahli Panglima TNI Brigadir Jenderal (purn) Adityawarman Thaha, mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (purn) Kivlan Zein, Sri Bintang Pamungkas, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Bidang Ideologi Rachmawati Soekarnoputri, aktivis Ratna Sarumpaet, Ketua Bidang Pengkajian Ideologi Partai Gerindra Eko Suryo Santjojo, aktivis Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein, dan tokoh buruh Alvin Indra Al Fariz.

Dua tersangka yang lain, Ketua Komando Barisan Rakyat Rizal Izal dan Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta Utara Jamran, disangka melakukan penyebaran ujaran kebencian. Musisi yang juga calon wakil Bupati Bekasi Ahmad Dhani kena sangkaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo. Dari 11 tokoh, hanya Sri Bintang Pamungkas, Rizal, dan Jamran yang ditahan.

Iriawan enggan menjelaskan asal massa yang akan dikerahkan para tokoh.

"Massa ada, saya tidak bisa jelaskan," kata dia.

Iriawan hanya menyebut massa yang disiapkan adalah massa cair. Namun karena tokoh-tokohnya sudah diciduk, massa tidak ada yang mengkoodinir lagi.

"Massa cair itu akan diambil dan beberapa massa yang memang sudah disiapkan. Karena diambil pentolannya, massa itu liar dan tidak ada yang mengendalikan kayak ayam kehilangan induk," kata dia.

Iriawan mengatakan jika polisi terlambat mengamankan para pentolan, kemungkinan besar rencana mereka terealisasi.

"Kalau pada saat itu ada mereka itu akan terjadi. Kegiatan ini tidak terjadi bukan karena sendiri, tapi kita melakukan langkah malam itu kepada mereka," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI