Kongres AS Ancam Perpanjang Sanksi Nuklir, Teheran Meradang

Madinah Suara.Com
Selasa, 06 Desember 2016 | 17:09 WIB
Kongres AS Ancam Perpanjang Sanksi Nuklir, Teheran Meradang
Presiden Iran Hassan Rouhani. [REUTERS/Raheb Homavandi/TIMA/Files]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan dirinya tak akan membiarkan presiden terpilih AS Donald Trump merusak perjanjian nuklir yang telah disepakati dengan dunia internasional.

Pernyataan ini menyusul janji Trump sata kampanye yang berjanji akan mengintervensi kesepakatan tersebut jika dirinya terpilih. Menurutnya, kesepakatan nukir dengan Teheran merupakan yang terburuk.

"Dia ingin melakukan papaun, tapi tak satupun langkahnya yang berdampak pada kami," kata rouhani dalam pidatonya di Universitas Teheran.

"Dia pikir bisa mengoyak perjanjian nulir yang telah disepakati? Kalian pikir kami dan negara lainnya akan membiarkan dia melakukan hal tersebut?," lanjutnya.

Baca Juga: BNN: 2 Bulan, Kami Selamatkan 2 Juta Jiwa

Sebelumnya pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pemerintahan Iran mewaspadai pidato kampanye Trump Juni lalu. Hal tersebut, kata Khamenei, ditakutkan akan mengubah kesepakatan yang telah ditandatangani Iran bersama beberapa negara super power.

Reaksi ini merupakan balasan dari keputusan Kongres AS yang akan memperpanjang sanksi terhadap Teheran selama 10 tahun ke depan terkait proyek nuklir mereka.

"Amerika adalah musuh kami. Jika Obama menandatanganinya (perpanjangan sanksi) itu adalah pelanggaran dan kami akan melawan," tambah Rouhani. (Reuters)

Baca Juga: Di Hadapan Jaksa Agung, Anggota PAN Serukan Ahok Segera Ditahan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI