Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius mengungkap modus kelompok terorisme seperti ISIS menjaring anggotanya di Indopnesia. Menurutnya, perekrutan dilakukan lewat media sosial.
Hal ini disampaikan Suhardi dalam Seminar nasional bertajuk 'Preventive Justice dalam Antisipasi Perkembangan Ancaman Terorisme' yang digelar BNPT, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2016).
"ISIS misalnya kita lihat mereka lihai menggunakan Cyber Space untuk sebarkan aksi teror mereka, melakukan rekrutmen anggota dan mereka bisa menghasut ribuan orang," ujar Suhardi dalam sambutannya.
Selain itu, kata Suhardi, kelompok teroris juga memanfaatkan media sosial untuk menentukan lokasi serangan,menghimpun dana operasional, serta pengkaderan radikalisme.
Baca Juga: Ahok Akan 'Dikeroyok' 13 Jaksa Penuntut
"Media sosial sudah dimanfatkkan sebagian kelompok untuk menentukan lokasi serangan dan pelatihan, penghimpunan dana koordinasi serta pengkaderan," katanya lagi.
Untuk itu, Suhardi berharap ada undang-undang yang kuat guna menyelesaikan ancaman terorisme di Indonesia.
"Kita butuh ruang untuk melakukan tindakan pencegahan. Kami mencatat bahwa pemberantasam terorisme tidak semata-mata penegakkan hukum tapi juga sosial dan ekonomi," ungkapnya.
Dalam acara tersebut hadir pula, Kepala Kepolisian Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo, Anggota Komisi III DPR Arsul Sani dan Wakil Ketua Komisi I Hanafi Rais.
Baca Juga: Jokowi Sebut Harga Dolar Bukan Lagi Tolar Ukur Perekonomian