Nelayan di Aceh Menghilang Selama 3 Hari

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 06 Desember 2016 | 05:00 WIB
Nelayan di Aceh Menghilang Selama 3 Hari
Suasana dermaga dan kapal nelayan yang tampak masih bersandar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Jumat (14/10/2016). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Salah seorang nelayan tradisional asal Desa Blukat Teubai, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh belum ditemukan setelah dilaporkan hilang saat melaut tiga hari lalu bersama rekannya.

Nelayan dimaksud bernama Yushasbi (40), dikabarkan hilang di sekitar perairan Aceh Utara.

Sedangkan temannya yang bernama Puput (26), ditemukan dalam keadaan selamat, Senin pagi.

Menurut keterangan Panglima Laot (Lembaga Adat Laut) Kecamatan Dewantara Didi Darmadi, Puput ditemukan nelayan asal Idi, Aceh Timur, dalam keadaan lemas di atas rumpon, dan sekarang masih dirawat di rumah sakit. Sedangkan Yushasbi, hingga sekarang keberadaannya belum diketahui, setelah berpisah dengan Puput.

Didi menyebutkan, awalnya keduanya pergi melaut pada Kamis (1/12/2016) dini hari. Saat sedang melaut, mesin boat yang mereka tumpangi rusak dan mati. Selanjutnya, kondisi ombak pun tinggi dan perahu mereka dihempaskannya.

Lalu, pada Sabtu kemarin, mereka melihat rumpon (rumah ikan) di sekitar perairan Aceh.

Selanjutnya, Puput dalam keadaan lemah berenang ke rumpon tersebut dengan maksud untuk mengikat tali boat agar tidak terbawa ombak.

"Tetapi, tali motor boat yang dipegang oleh Puput terlepas. Sementara Yushasbi bersama boat kembali dihempas ombak dan hilang. Sedangkan Puput bertahan di atas rumpon, sebelum akhirnya ditemukan oleh nelayan dari Aceh Timur pada Senin pagi," ujar Panglima Laot Kecamatan Dewantara, Senin (5/12/2016).

Hilangnya dua nelayan itu, diketahui setelah dilapotkan oleh pemilik boat kepada panglima laot setempat, mengingat boat dimaksud yang ditumpangi oleh Yushasbi dan Puput belum kembali sudah beberapa hari.

Malahan, pemilik boat mengira keduanya sudah pulang ke Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar.

Menurut Yushasbi, warga kelahiran Desa Bluka Tebai, Kecematan Dewantara itu, sudah lama pergi melaut di Pulau Aceh. Sedangkan Puput memang nelayan asal Pulau Aceh. Tetapi, keduanya sering singgah di Desa Bluka Tebai, Kecamatan Dewantara.

Camat Kecamatan Dewantara Amir Hamzah membenarkan kejadian tersebut. Bahkan dirinya baru pulang dari Desa Bluka Tebai.

Seorang nelayan, ujar Amir, bernama Puput masih dirawat di rumah sakit Kabupaten Aceh Timur.

"Kondisinya dalam keadaan lemas. Sementara satu korban lagi belum ditemukan hingga kini," katanya pula.

Begitu mendapat kabar tersebut, nelayan melakukan pencarian terhadap korban. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI