Suara.com - Berlaga di Kejuaraan Dunia Pencak Silat pertamanya, Jair Verwey meraih kemenangan gemilang. Menghadapi pesilat India, Basumataray Nijwm, pesilat asal Belanda itu menang telak dengan angka 5-0.
Ditemui suara.com usai berlaga di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali, pesilat yang ternyata masih keturunan Indonesia mengaku sudah mendalami pencak silat sejak masih belia. Satria Muda Indonesia, menjadi pilihan Jair untuk mempelajari seni bela diri negara kelahiran neneknya tersebut.
"Saya mulai belajar pencak silat sejak berusia 10 tahun. Perguruan saya Satria Muda Indonesia di Belanda," kata Jair.
"Nenek saya dari Indonesia, dia pindah ke Suriname. Jadi budaya Indonesia cukup melekat pada saya," sambungnya.
Alasan Jair memilih bela diri pencak silat ternyata cukup menggugah hati, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran bela diri asli Indonesia itu. Nilai-nilai yang mungkin belum banyak dilirik oleh pemuda-pemudi Indonesia.
"Beranjak dewasa, saya menyukai dan mulai mendalami nilai-nilai yang diajarkan pencak silat. Kekeluargaan, persaudaraan, melindungi dan seperti yang dikatakan pak Prabowo di upacara pembukaan. Itu yang membuat saya mendalami pencak silat," ujarnya.