Kehadiran Jokowi di Monas 2 Desember di Mata Petinggi Demokrat

Senin, 05 Desember 2016 | 19:44 WIB
Kehadiran Jokowi di Monas 2 Desember di Mata Petinggi Demokrat
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berjalan kaki menuju lapangan Monas [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Juru bicara Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengapreasiasi kehadiran Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri di tengah aksi damai yang digelar di lapangan Monas, Jakarta, Jumat (2/12/2016).

"Justru hadirnya Pak Jokowi, Pak JK dan para elit di kabinet pada saat itu menunjukkan mereka mendengar, memperhatikan (aspirasi rakyat)," ujar Didi kepada Suara.com di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, nomor 41, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/11/2016).

Dia berharap Presiden dapat benar-benar mendengar aspirasi masyarakat yang menuntut keadilan atas kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama.
 


"Bahwa mudah-mudahan mereka (pemerintah) menegakkan keadilan yang dituntut oleh jutaan orang yang hadir bisa juga terwujud, itu satu penghargaan kan yang kita hormati," tuturnya.

Ketika ditanya apakah kehadiran Jokowi hanyalah strategi politik untuk menunjukkan bahwa Jokowi punya nyali untuk menemui massa, Didi mengatakan ini bukan soal nyali atau tak bernyali.

"Bukan masalah nyali, seorang pemimpin ketika ada jutaan orang berharap kehadirannya di sana, saya kira hal yang sangat baik. Suatu penghargaan bagi masyarakat. Kalau dibilang punya nyali itu nggak baik ya konotasinya seolah-olah aksi itu nggak damai, ini kan aksi damai jadi nggak ada alasan (Jokowi) untuk tidak hadir. Karena ini bentuk penghargaan bagi kita jutaan umatnya, kan " kata pengacara duet Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Ketika ditanya apakah langkah Jokowi pada 2 Desember itu untuk meniru Presiden Sukarno ketika menemui demonstran yang menuntut DPR dibubarkan pada 17 Oktober 1952.

"Saya nggak tahu terinspirasi apa tidak, tapi itu suatu penghargaan kepada jutaan yang hadir. Yang lebih lanjut lagi, tentunya bagaimana memperjuangkan aspirasi ini bukan hanya kehadiran di sana, tapi selanjutnya benar dan mendukung penegakan hukum yang seadil-adilnya. Kita apresiasi kehadiran Pak Jokowi, tapi lebih jauh kita berharap dukung proses penegakan hukum," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI