Kecewa Berat dengan Surya Paloh, CFD Bukan untuk Aksi Politik

Senin, 05 Desember 2016 | 16:25 WIB
Kecewa Berat dengan Surya Paloh, CFD Bukan untuk Aksi Politik
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, lakukan sarapan pagi bersama di beranda belakang Istana Merdeka, Selasa (22/11/2016) [Suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Inisiator kegiatan car free day, Ahmad Safrudin, kecewa dengan pernyataan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh tentang pelaksanaan aksi damai bertema Kita Indonesia di tengah pelaksanaan car free day di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2016) kemarin. Pernyataan Surya Paloh yang membuat Ahmad kecewa ialah ketika dikatakan apalah artinya car free bila dibandingkan dengan persatuan bangsa ini.

"Untuk diketahui, dulu Jakarta, menjadi kota tercemar nomor tiga di dunia. 57,8 persen warga Jakarta berpenyakit karena pencemaran udara," kata Ahmad dalam jumpa pers di gedung Sarinah, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2016).

Ahmad mengatakan penyumbang terbesar polusi udara di Ibu Kota adalah kendaraan.

"CFD sudah menjadi bagian dari masyarakat Jakarta. Kondisi jalan Jakarta sudah tidak mampu menampung kendaraan. Kenapa orang malas pakai kendaraan umum, karena fasilitas tidak memadai. Masyarakat tidak punya pilihan. Dan efeknya kepada pencemaran udara. Pluit dan sekitarnya (Jakarta Utara) tercatat sebagai tempat paling tercemar di Jakarta," kata Ahmad.

Itu sebabnya, adanya program car free day menjadi salah satu solusi. Program yang diselenggarakan tiap hari Minggu ini dapat memberikan ruang bagi publik untuk berkreasi, selain juga untuk memulihkan kondisi udara karena peredaran kendaraan dibatasi.

Dia menegaskan bahwa area untuk pelaksanaan car free day sejak awal bukan untuk tempat kampanye politik.

"CFD mempunyai pesan menciptakan publik space, pemulihan kualitas udara yang menginginkan ruang publik untuk aktivitas yang kondusif dan netral dari unsur SARA dan kepentingan politik serta orasi berkepentingan politik," katanya.

Aksi damai bertema Kita Indonesia, kemarin, mendapat kritik keras. Soalnya, pesertanya sebagian membawa atribut partai.

Tokoh-tokoh politik Surya Paloh, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, dan Ketua Umum PPP Djan Faridz juga hadir.

Surya Paloh pun merespon pelaksanaan aksi Kita Indonesia yang dituduh melanggar aturan car free day.

"Apalah arti CFD dibandingkan dengan persatuan bangsa, itu yang saya katakan. Jadi yang mau CFD boleh, mau sedikit menari boleh. Partai berperan dalam sebuah aspek kehidupan kebangsaan, masak partai berperan di DPR saja, apa partai berani duduk saja, tak boleh itu," kata Surya Paloh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI