Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani berharap, perguruan tinggi dapat menjadi garda terdepan pembangunan revolusi mental.
“Kehidupan kampus merupakan salah satu kehidupan yang mengajarkan pembentukan revolusi mental. Jadikan jaring-jaring pertemanan sebagai ajang untuk pembelajaran pembentukan revolusi mental,” ujarnya, saat memberikan kuliah umum di Auditorium Widya Loka Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, contoh gerakan revolusi mental sebenarnya sederhana, seperti tidak membuang sampah sembarangan, melakukan budaya tertib antre, atau sekadar menerima tamu dengan senyum.
Revolusi mental dianggap perlu, karena saat ini marak praktik ketidakjujuran di segala lini kehidupan, sehingga perekonomian negara tertinggal. Praktik-praktik ini terjadi karena tumbuhnya individualisme, sehingga tercipta krisis identitas bangsa, akibat tumbuhnya ego individu.
Puan mengingatkan agar perguruan tinggi tidak hanya membentuk generasi cerdas, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan, yaitu melahirkan generasi berkarakter, memperjuangkan negara untuk menjadi lebih sejahtera, bebas korupsi, dan bebas plagiat.
Ia memilih perguruan tinggi sebagai motor penggerak revolusi mental, karena perguruan tinggi merupakan pembentuk generasi yang berkarakter. Perguruan tinggi dinilai dapat merubah mindset atau pola pikir generasi muda menjadi generasi yang mempunyai daya saing, percaya diri, jujur, berkarakter, suka bergotong-royong atau bekerja sama demi mewujudkan generasi bangsa yang sejahtera.
Puan Maharani Ajak Perguruan Tinggi Jadi Contoh Revolusi Mental
Fabiola Febrinastri Suara.Com
Senin, 05 Desember 2016 | 11:30 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Rekam Jejak Molly Prabawaty, Pengganti Prabu Prabu Revolusi di Komdigi
28 November 2024 | 14:50 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI