LGBT Bangladesh Sembunyi di Pengasingan karena Ancaman Pembunuhan

Senin, 05 Desember 2016 | 07:24 WIB
LGBT Bangladesh Sembunyi di Pengasingan karena Ancaman Pembunuhan
Aksi LGBT di Jakarta protes kekerasan seksual anak dan perempuan (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tujuh bulan setelah teroris Al Qaeda membunuh salah satu aktivis gay paling terkenal di Bangladesh, Xulhaz Mannan, komunitas lebian, gay, biseksual dan transgender di sana melarikan diri dalam pengasingan. Mereka bersembunyi takut dibunuh dan dipenjarakan.

Tak hanya LGBT di Bangladesh, komunitas LGBT di negara Asia Selatan tetap bersembunyi. Bahkan ada lebih dari selusin LGBT yang lari ke luar negeri.

"Itu telah benar-benar menutup gerakan, tidak ada visibilitas, tidak ada pekerjaan.Ini adalah situasi yang mengerikan. Kami tidak pernah membayangkan situasi akan seperti ini," kata seorang gay yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Reuters.

Di Bangladesh, lesbian, gay, dan transgender terpinggirkan dari masyarakat. Bahkan kalau ketahuan, mereka akan dipenjara seumur hidup setelah diadili. LGBT ilegel di Bangladesh.

Sampailah pada tragedi pembunuhan Xulhaz Mannann April lalu, LGBT makin ketakutan. Xulhaz Mannan merupakan pendiri majalah LGBT pertama di Bangladesh, Roopbaan tahun 2014. Sejak berdiri, majalah itu terus mendapat kecaman.

Akhirnya pada 25 April 2016, Mannan dan seorang aktor gay Mahbub Rabbi Tonoy ditemukan tewas di rumah Mannan di Dhaka.

Kelompok Al Qaeda mengaku sebagai pelakunya. Termasuk mereka yang dibunuh adalah 30 aktivis dan akademisi yang kritis terhadap pandangan Islam.

Lebih dari 700 orang LGBT dari seluruh dunia berkumpul di Bangkok pekan lalu untuk sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh International Lesbian, Gay, Biseksual, Trans dan Interseks Association (ILGA).

Didirikan pada tahun 1978 dan berbasis di Jenewa, ILGA merupakan federasi dari 1.200 organisasi anggota dari 125 negara berkampanye untuk hak-hak lesbian, gay, biseksual, trans dan interseks. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI