Suara.com - Mantan Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Muhammad Ranto menilai, partai berlambang banteng itu belum satu suara. Ia melihat masih ada perpecahan di internal PDI Perjuangan.
"PDI-P ini masih karut-marut," katanya di sela deklarasi mantan kader PDI-P Jakarta Barat untuk mendukung Anies-Sandi di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (3/12/2016).
Menurut Ranto, masih banyak kader PDI Perjuangan yang mengincar jabatan tanpa melalui prosedur yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.
"Saya 'dirampok' kepengurusan saya oleh oknum-oknum yang tidak jelas," ujarnya.
Ranto juga menyindir Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Barat, Siegvrieda Lauwani dan anggota DPRD DKI dapil Jakarta Barat Merry Hotma, lantaran tak bersikap atas insiden yang dialaminya.
"Mana Vrida sama Merry? Tolak pinggang. Malah dimusuhi," ungkapnya.
Ranto yang telah menjadi kader PDI Perjuangan selama 30 tahun meminta Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk bangun dan melihat kondisi riil di lapangan.
"Harusnya Bu Mega bangun. Lihat kondisi di lapangan seperti apa," jelasnya.
30 Tahun Mengabdi, Ranto Sebut PDI-P Karut Marut
Minggu, 04 Desember 2016 | 03:27 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Harun Masiku Effect: Yasonna dan Hasto Jadi Sasaran KPK, PDIP Siap Serang Balik?
27 Desember 2024 | 10:02 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI