Keikutsertaan Presiden Joko Widodo dalam salat Jumat berjamaah bersama massa aksi damai di lapangan Monumen Nasional bukan tanpa makna. Presiden sedang menyampaikan pesan kepada masyarakat dan dunia.
"Alasannya sebagaimana disampaikan Bapak Presiden bahwa beliau merasa perlu hadir langsung di sana untuk menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada jamaah, peserta aksi yang telah datang mendoakan dengan tulus, ikhlas terhadap kedamaian. Serta doa untuk keberlangsungan kebaikan bangsa dan negara," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Jadi ini untuk doa bangsa dan negara, sesuatu yang sangat mulia. Karena itu Bapak Presiden perlu untuk langsung hadir menyampaikan terimakasih dan apresiasi," Lukman menambahkan.
Sejatinya, aksi di Monas itu untuk mendesak aparat penegak hukum menahan calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Namun, aksi yang semula dikhawatirkan tak terkontrol tersebut, ternyata berlangsung dengan damai, bahkan disebut-sebut sebagai aksi super damai.
Lukman mengapresiasi masyarakat yang tetap komitmen menjaga ketertiban dan perdamaian.
"Kita semua bersyukur bahwa sampai saat ini aksi berlangsung cukup tertib, cukup damai, dan tidak ada hal-hal yang kita khawatirkan sebelumnya. Kalau massa berkumpul begitu besar jumlahnya, maka dikhawatirkan akan menimbulkan kegaduhan atau menimbulkan keributan dan sebagainya. Tapi alhamdulillah, pantauan kami dihampir semua tempat, semua titik tidak ada hal-hal yang menimbulkan kegaduhan," ujar dia.
Bahkan, kata Lukman, umat Islam yang aksi menyambut baik kehadiran Presiden Jokowi.
"Tadi kita selesai melaksanakan Salat Jumat bersama-sama dan langsung dihadiri Bapak Presiden, dan alhamdulillah umat, jamaah itu sangat mengapresiasi kehadiran Bapak Presiden, ditunjukkan dengan sambutan yang luar biasa," kata dia.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Komisaris Besar Rikwanto juga ikut mengapresiasi aksi 212.
"Yang jelas, polisi sebagai aparat Kamtibmas yang bertanggungjawab keamanan aksi doa bersama, yaitu salat Jumat, sangat mengapresiasi dan bahkan terkejut," kata dia.
Rikwanto memastikan tidak ada peristiwa yang menonjol sepanjang aksi tadi.
"Nggak ada kejadian menonjol dan sesuatu yang memperhatikan," kata Rikwanto. [Bowo Raharjo]
"Alasannya sebagaimana disampaikan Bapak Presiden bahwa beliau merasa perlu hadir langsung di sana untuk menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada jamaah, peserta aksi yang telah datang mendoakan dengan tulus, ikhlas terhadap kedamaian. Serta doa untuk keberlangsungan kebaikan bangsa dan negara," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Jadi ini untuk doa bangsa dan negara, sesuatu yang sangat mulia. Karena itu Bapak Presiden perlu untuk langsung hadir menyampaikan terimakasih dan apresiasi," Lukman menambahkan.
Sejatinya, aksi di Monas itu untuk mendesak aparat penegak hukum menahan calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Namun, aksi yang semula dikhawatirkan tak terkontrol tersebut, ternyata berlangsung dengan damai, bahkan disebut-sebut sebagai aksi super damai.
Lukman mengapresiasi masyarakat yang tetap komitmen menjaga ketertiban dan perdamaian.
"Kita semua bersyukur bahwa sampai saat ini aksi berlangsung cukup tertib, cukup damai, dan tidak ada hal-hal yang kita khawatirkan sebelumnya. Kalau massa berkumpul begitu besar jumlahnya, maka dikhawatirkan akan menimbulkan kegaduhan atau menimbulkan keributan dan sebagainya. Tapi alhamdulillah, pantauan kami dihampir semua tempat, semua titik tidak ada hal-hal yang menimbulkan kegaduhan," ujar dia.
Bahkan, kata Lukman, umat Islam yang aksi menyambut baik kehadiran Presiden Jokowi.
"Tadi kita selesai melaksanakan Salat Jumat bersama-sama dan langsung dihadiri Bapak Presiden, dan alhamdulillah umat, jamaah itu sangat mengapresiasi kehadiran Bapak Presiden, ditunjukkan dengan sambutan yang luar biasa," kata dia.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Komisaris Besar Rikwanto juga ikut mengapresiasi aksi 212.
"Yang jelas, polisi sebagai aparat Kamtibmas yang bertanggungjawab keamanan aksi doa bersama, yaitu salat Jumat, sangat mengapresiasi dan bahkan terkejut," kata dia.
Rikwanto memastikan tidak ada peristiwa yang menonjol sepanjang aksi tadi.
"Nggak ada kejadian menonjol dan sesuatu yang memperhatikan," kata Rikwanto. [Bowo Raharjo]