Minuman Beracun Demo 2 Desember Tak Bersianida

Jum'at, 02 Desember 2016 | 17:09 WIB
Minuman Beracun Demo 2 Desember Tak Bersianida
Massa Aksi Damai 2 Desember melakukan salat Jumat berjamaah di bawah guyuran hujan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (12/2/2016). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim medis demo 2 Desember menemukan satu dus minuman berkemas yang diduga mengandung racun. Pasalnya, ditemukan bekas suntikan pada gelas minuman merk Ale-ale dan Teh Gelas tersebut.

Setelah diuji oleh Tim laboratorium kesehatan DKI Jakarta, tidak ditemukan zat yang diduga beracun tersebut. Dua zat beracun seperti Arsenik dan Sianida dinyatakan negatif dalam minuman berkemas tersebut.

"Tadi kita bersama Labkesda Pemda DKI menguji di lapangan, untuk menguji temuan kita duga ada dalam minuman kemasan, diduga disuntik oleh pihak tertentu, karena kita lihat ada bekas suntikan, hasil sementara dua zat racun arsenik dan sianida, negatif," kata Dokter Bambang Edi dari Bulan Sabit Merah Indonesia di Bundaran Indosat, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016).

Meski dua zat beracun tersebut tidak ditemukan, kata Bambang, bukan berarti tidak mengandung zat berbahaya dalam minuman tersebut. Menurutnya, bisa saja dalam minuman tersebut terdapat mikrobiologis yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.

"Masih dimungkinkan racun yang lain, termasuk mikrobiologis, seperti kuman," katanya.

Dia mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui siapa pemilik minuman tersebut. Tapi dia menduga bahwa minuman tersebut disedekahkan oleh pihak yang ingin membantu demo.

"Kita tidak tahu, ditemukan tergeletak tanpa dijaga, sebenarnya bnyak yang sedekah, tapi kita tidak tahu yang disedekahkan itu baik atau tidak," kata Bambang.

Dia juga mengatakan bahwa akibat dari konsumsi minuman tersebut, beberapa peserta aksi damai yang meminumnya sudah menderita sakit. Kata dia, setelah minum minuman tersebut, orangnya langsung pusing dan mual.

"Ada yang mengeluhkan pusing, mual-mual dan rasanya pahit," kata Bambang.

Karena dinilai mengganggu dan merugikan massa aksi, minuman tersebut pun dihancurkan. Namun, sebagiannya dijadikan sebagai barang bukti.

REKOMENDASI

TERKINI