Awal Ahmad Dhani, Rachmawati dan Para Jenderal Dijadikan TSK

Jum'at, 02 Desember 2016 | 17:03 WIB
Awal Ahmad Dhani, Rachmawati dan Para Jenderal Dijadikan TSK
Rachmawati Soekarnoputri (suara.com/Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengungkapkan alasan petugas menciduk Ahmad Dhani, pagi tadi. Alasannya, calon wakil bupati Bekasi yang diusung GerindraPKS, dan Demokrat itu diduga ingin menyusupkan agenda lain di tengah aksi damai umat Islam di lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.

"Punya tujuan tidak sejalan, (indikasi) ingin menguasai gedung DPRMPR," kata Boy di lapangan silang Monas, Jakarta, Jumat (2/12/2016)

Ahmad Dhani diciduk bersama sembilan orang lainnya pagi tadi. Boy menduga mereka ingin mendompleng aksi 2 Desember untuk kepentingan politik tertentu.

"Mereka kecenderungannya ingin memanfaatkan. Bisa jadi memanfaatkan momen ini (aksi 212)," kata Boy.

Boy mengungkapkan polisi memiliki bukti percakapan mereka yang diduga untuk merancang agenda terselubung. Rencana terselubung tersebut, kata Boy, diduga sudah dibangun jauh sebelum aksi 2 Desember.

"Ada informasi komunikasi antar kesepuluh ya, Dugaan (komunikasi) sejak 3 minggu lalu," kata dia.

Dhani dan sembilan kawannya telah ditetapkan jadi tersangka. Dari kesembilan orang itu, di antaranya adalah yaitu Brigadir Jenderal (PurnTNI Adityawarman Thaha, Mayor Jenderal (PurnTNI Kivlan Zein, Ketua Yayasan Pendidikan SoekarnoRachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Sri Bintang PamungkasJamran,  Eko, Ketua Solidaritas Sahabat Cendana: Firza HuzeinJamran dan Rizal Kobar

Kesepuluh tersangka terancam dikenakan Pasal 207 KUHP tentang Penghinaan Terhadap Penguasa, Pasal 107 Juncto 110 KUHP Juncto 87 KUHP tentang Tindakan Makar dan Undang Undang ITE.

Boy mengatakan proses hukum terhadap kesepuluh tersangka ditangani Polda Metro Jaya.

Boy mengatakan Polda Metro akan merilis kasus ini secara lengkap besok, Sabtu (3/12/2016) besok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI