Suara.com - Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengeluh dengan adanya aksi damai yang dilakukan oleh organisasi masyarakat pada 2 Desember. Mereka harus mengeluarkan duit ekstra.
Pengusaha harus mengeluarkan biaya ekstra untuk meningkatkan pengamanan di berbagai pusat perbelanjaan. Menurut Ketua Umum APPBI Stefanus Ridwan kerugian tidak hanya ditanggung oleh pengusaha, melainkan para pedagang di pusat perbelanjaan.
"Kami terpaksa siap-siap, buang uang. Karena kan pasti heboh nih, mau nggak mau pengamanan di double. Kalau begitu biaya yang kami keluarkan jadi naik. Yang rugi bukan kami aja, tapi pedagang di mall-nya. Apalagi kalau mall itu dekat dengan titik demo," kata Ridwan saat dihubungi suara.com, Jumat (2/12/2016).
Berkaca dari demo 4 Novermber 2016 lalu, para pengusaha pusat perbelanjaan omzetnya mengalami penurunan yang sangat signifikan. Meski aksi kali berjalan dengan damai, kerugian yang tanggung oleh pengusaha dan pedagang tetap terjadi dan tidak bisa dipungkiri.
Baca Juga: Sebar Selebaran di Tengah Aksi 212, Seorang Lelaki Diamankan
"Nyatanya pengunjung turun. Tapi kami berharap ini tidak terjadi lagi. Kalau terjadi lagi, ini (demo) bisa merusak kondisi perekonomian di Indonesia" katanya.
Ia pun mempertanyakan, massa yang hari ini melakukan aksi damai untuk apa. Pasalnya, apa yang dituntut oleh massa terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Non Aktif Basuki Tjahaja Purnama audah ditangani.
"Sebernarnya demo hari ini untuk apa? Kan kasusnya sedang ditangani, Ahok juga sudah jadi tersangka. Yang menyebarkan isu juga sudah jadi tersangka. Kenapa demo lagi ya?" ujarnya.