Suara.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan menegaskan, MPR tidak akan menerima siapapun yang mau menyampaikan pendapat hari ini. Dia menyarankan supaya siapapun yang ingin menyampaikan pendapat untuk melakukannya di hari lain.
"MPR dan DPR, parlemen ini tidak akan nerima orang ke mari," kata Zulkifli di DPR, Jumat (2/12/2016).
Menurutnya, hari ini ada aksi yang lebih besar, yaitu aksi Salat Jumat berjamaah di Monas. Karenanya, Zulkifli melarang untuk siapapun datang ke MPR untuk menyampaikan aspirasi.
"Karena sudah disepakati adanya di Monas sana. Sudah sepakat. Sekarang kan orang disana semua. Nah, kalau ada orang tiba-tiba kesini, apa gitu? Tentu bisa menimbulkan kesalahpahaman, orang bisa terprovokasi," katanya yang mengatakan tidak ikut ke Monas.
Baca Juga: Mabes Polri Benarkan Tangkap Delapan Tokoh Diduga Makar
Hal ini juga sekaligus menanggapi tentang adanya beberapa aktivis yang ditangkap polisi karena dianggap akan melakukan makar. Ketua Umum PAN ini pun prihatin dengan penangkapan para aktivis itu.
Untuk diketahui, para aktivisi ini ingin meminta mengamandemen UUD 1945 dan akan datang ke MPR hari ini. Selain amandemen UUD 1945, mereka juga menuntut untuk mencabut mandat Presiden.
"Saya baru baca beritanya, ya memang kan sudah kita sampaikan kalau ada yang mau ke MPR, yang mau makar menduduki DPR, kan sudah saya sampaikan, bahwa sudah ada kesepakatan dan kesepahaman antara MUI dengan Habib Rizieq dan kawan-kawan ulama, bahwa kegiatan difokuskan di Monas. Jadi kalau ada yang mau memaksakan diri ke MPR dan lain-lain tentu mengingkari kesepakatan. Kalau mengingkari kesepakatan dikhawatirkan, dan itu haknya penegak hukum," paparnya.