Suara.com - Keputusan pihak Yamaha merekrut Maverick Vinales sebagai pengganti Jorge Lorenzo yang hengkang ke Ducati musim depan, sepertinya mulai disesalkan pebalap kawakan mereka, Valentino Rossi.
Secara jujur, Rossi menilai kehadiran Vinales justru membuat dia kembali pada tekanan tinggi. Semula dia berpikir kehadiran Vinales akan membuatnya sedikit tenang, karena kualitasnya tak akan seperti Lorenzo.
Namun, penilaian itu salah besar saat Vinales tampil dominan pada tes pramusim 2017 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, 15 dan 16 November lalu.
Dan seminggu kemudian, meski Yamaha enggan merilis catatan waktu Vinales saat tes berikutnya di Sepang, Malaysia, namun dari kabar yang beredar, Vinales kembali berada di depan Rossi.
Baca Juga: FIFA Rilis 11 Calon Pemain Terbaik 2016, Klub Mana yang Dominan?
Akibatnya, Rossi kini harus kembali waspada menghadapi kompetisi musim depan dan berpikir seharusnya Yamaha lebih baik merekrut Dani Pedrosa saja sebagai pengganti Lorenzo.
"Saya lebih memilih pebalap seperti Pedrosa (sebagai rekan setim), yang usianya juga sudah tua--31 tahun," ujar Rossi kepada Deejay Radio, saat ditanya pebalap yang seharusnya jadi rekan setimnya setelah apa yang ditunjukkan Vinales di Valencia dan Sepang.
Di sisi lain, pebalap berusia 37 tahun ini bersyukur Marc Marquez tidak menjadi rekan setimnya. Pasalnya, jika itu terjadi, maka tantangannya akan sungguh jauh lebih berat bagi Rossi.
"Untungnya Marquez bukan rekan setim saya. Diantara kami tidak ada lagi sesuatu yang khusus, hanya sebuah hubungan yang saling menghormati," ujar Rossi.
"Sebagai pebalap, Marquez sangat cepat, dia juga pantang menyerah. Saya ingin mengatakan jika dia itu sedikit terlalu cepat," pungkas Rossi. (Motorsport)
Baca Juga: Disambangi Persija, Ini Target Mitra Kukar