Suara.com - Politikus PDI Perjuangan Junimart Girsang mengatakan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak perlu mengomentari persoalan internal Istana Negara. SBY komentar lewat tulisannya beberapa waktu lalu di media massa.
"Nggak usah lah kita komentari soal Istana. Kan ada presiden. Ada kabinetnya. Kita nggak usah terlalu bersuara dari luar tanpa melihat ke dalam. Karena Pak Jokowi mengakatakan bahwa situasi aman terkendali. Jadi kita percaya dong pada Presiden," kata Junimart di DPR, Kamis (1/12/2016).
Secara umum, dia tidak mempermasalahkan tulisan itu. Sebab, tidak ada aturan yang melarang siapapun untuk mengeluarkan pendapat apalagi lewat tulisan.
"Siapa pun bebas saja orang menulis. Tapi tidak boleh melanggar auturan juga tulisan itu," tutur Anggota Komisi III DPR itu.
Berikut petikan tulisan SBY:
"Tetapi dalam perkembangannya, baik di Jakarta maupun di daerah, gerakan massa sepertinya kini mengarah ke Presiden Jokowi. Saya mengikuti berbagai spekulasi yang menurut saya menyeramkan. Apa itu? Muncul sejumlah skenario tentang penjatuhan Presiden Jokowi. Tak pelak pernyataan Kapolri tentang rencana makar menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Di samping ada pihak di luar kekuasaan yang berniat lakukan makar, menurut rumor yang beredar, katanya juga ada agenda lain dari kalangan kekuasaan sendiri. Skenario yang kedua ini konon digambarkan sebagai akibat dari adanya power struggle di antara mereka. Terus terang saya kurang percaya. Pertama, saat ini tak ada alasan yang kuat untuk menjatuhkan Presiden Jokowi. Yang kedua, apa sebegitu nekad gerakan rakyat yang tidak puas itu sehingga harus menjatuhkan Presiden dengan cara makar. Demikian juga, jika ada pihak di lingkar kekuasaan yang sangat berambisi dan tidak sabar lagi untuk mendapatkan kekuasaan, apa juga kini gelap mata, sehingga hendak menjatuhkan Presiden, pemimpin yang mengangkat mereka menjadi pembantu-pembantunya."