Begini Rencana Massa HMI dalam Aksi 2 Desember

Kamis, 01 Desember 2016 | 12:48 WIB
Begini Rencana Massa HMI dalam Aksi 2 Desember
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Mulyadi P. Tamsir [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Mulyadi P. Tamsir mengatakan semua anggotanya akan ikut demonstrasi di lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, pada Jumat (2/12/2016). Mereka akan bergabung dengan massa dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI yang dibina oleh Habib Rizieq Shihab.

Mulyadi menambahkan massa HMI akan berangkat dari sekretariat PB HMI di Jalan Sultan Agung jam 06.00 WIB.

"Kemudian menuju Bundaran HI dan bergabung dengan kelompok lainnya, dengan keluarga besar HMI dari jam 07.00 WIB. Itu baru jalan menuju Monas," kata Mulyadi di Sekretariat KAHMI Center, Jalan Turi I, nomor 14, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2016).

Di Monas, kata Mulyadi, anggota HMI akan mengikuti prosesi aksi yang akan dilakukan dari jam 08.00 WIB.

"Dimulai dengan orasi, tausiyah dari banyak elemen, banyak tokoh di situ. Kemudian sampai jam 11. 42 WIB, kemudian masuk rangkaian daripada salat Jumat sampai jam 13.00 WIB. Nanti di situ akan ada dzikir dan doa bersama kemungkinan sampai jam 14.00 WIB atau jam 15.00 WIB," ujar Mulyadi.

Demonstrasi 2 Desember mengangkat isu kasus penistaan agama yang dituduhkan kepada calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mereka mendesak aparat penegak hukum menahan Ahok.

Lebih jauh, Mulyadi mengatakan kemungkinan besar ada aksi lanjutan setelah dari Monas.

"Ada teman-teman lain dari PII, HIMA Persis dan KAMMI. Kita komunikasi, mereka mengajak bersama-sama untuk ke Kejaksaan Agung, tapi belum bisa deskripsikan karena kita masih dipastikan, memungkinkan atau tidak untuk ke sana," tutur Mulyadi.

Jika mendapat izin dari kepolisian, kata Mulyadi, massa akan demonstrasi di depan Kejaksaan Agung. HMI, kata Mulyadi, konsisten untuk mengawal kasus hukum yang saat ini sedang dijalani Ahok.

"Kita minta Kejaksaan Agung untuk tetap konsisten, profesional dalam melakukan proses hukum. Sehingga perjalanan dan proses hukum Basuki Tjahaja Purnama bisa diproses secara cepat, transparan dan akhirnya nanti akan menghasilkan keputusan hukum yang final dan berkeadilan memenuhi rasa keadilan masyarakat," Mulyadi menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI