Korupsi Adalah Penistaan Agama, Peneliti Ajak Umat Islam Bersatu

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 01 Desember 2016 | 11:37 WIB
Korupsi Adalah Penistaan Agama, Peneliti Ajak Umat Islam Bersatu
Ilustrasi korupsi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Peneliti kebijakan publik Riayanda Barmawi menilai bahwa tindak pidana korupsi merupakan musuh agama dan pada dasarnya seseorang yang melakukan korupsi adalah mereka yang juga menistakan agama. Menurut Riyanda, seorang muslim semestinya harus tersinggung saat melihat muslim lainnya korupsi karena ia juga sudah menistakan agama.

“Korupsi itu menzalimi masyarakat dan pastinya menistakan agama,” kata Riyanda di Malang, Jawa Timur, melalui keterangan tertulis Kamis (1/12/2016).

Riyanda yang sampai saat ini getol melakukan gerakan melawan korupsi itu, mengajak umat Islam khususnya untuk melakukan gerakan pencegahan. Untuk penindakan itu urusan aparat penegak hukum.

“Kita berupaya melakukan pemberantasan, tapi perlu dukungan dari masyarakat," ujar alumni Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Baca Juga: PB HMI Tegaskan Hukum Sebagai Panglima Tertinggi

Menurut Riyanda selama ini, publik disuguhi dengan isu penistaan agama, atas dasar kecintaanya pada Islam dan ayat-ayat yang terkandung didalamnya, mereka tidak segan-segan untuk melawan Ahok. Namun, di lain sisi, bagaimana dengan kejahatan korupsi, yang secara  nyata  telah  merampok uang rakyat justru dibiarkan dan tidak ada gerakan semacam bela Islam yang dilakukan oleh FPI dan elemen lainnya.

“Bayangkan, apabila persatuan umat Islam dalam aksi bela Islam lll ini mendesak KPK dan institusi hukum yang berwenang untuk menangkap para pelaku korupsi, maka yakin dan percaya perekonomian negara akan menguat dan tingkat kesejahteraan publik akan kembali membaik sebagaimana cita-cita bangsa Indonesia,” katanya.

Gerakan umat Islam melawan korupsi, selain manfaatnya jauh lebih besar bagi kepentingan umat dan bangsa, menurut dia, kita tidak lagi menyaksikan adanya kemiskinan dan  kemelaratan dimana-mana dan minimal mampu menekan indeks korupsi di Indonesia ini.

Riyanda pun mempertanyakan komitmen elemen masyarakat yang selama ini menyeru penistaan agama, apakah berani mengungkap penistaan agama dalam kasus Korupsi? Hal ini semata-mata demi menyelamatkan aset bangsa yang selama ini telah diraup oleh para koruptor yang merugikan Negara.

“Dalam konteks itulah, mari bersama-sama umat Islam bersatu perang melawan korupsi yang jelas-jelas menzalimi umat,” pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI