Suara.com - Pimpinan pusat kelompok Himpunan Mahasiswa Islam meminta anggotanya menggelar aksi damai di setiap daerah pada tanggal 2 Desember 2016. HMI daerah tidak perlu ke Jakarta.
Intruksi disampaikan melalui surat PB HMI tertanggal 28 November 2016 dengan nomor surat 162/A/Sek/02/1438 atas nama Ketua Umum PB HMI Mulyadi P. Tamsi dan Sekretaria Jendral PB HMI Amijaya.
Intruksi dikeluarkan berdasarkan rapat harian PB HMI pada tanggal 28 November 2016.
"Dengan ini kami mengintruksikan kepada seluruh Badko dan Cabang se-Indonesia untuk menyampaikan aspirasi secara damai di daerahnya masing-masing pada tanggal 2 Desember 2016," demikian seruan intruksi dari surat tersebut.
Adapun tuntutan yang akan disampaikan yaitu, pertama, penegakan hukum yang berkeadilan terhadap saudara Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang telah dinyatakan sebagai tersangka agar segera ditahan.
Kedua, Badko dan Cabang yang berada di daerah potensi konflik, SARA, agar menyesuaikan dengan kondisi sosial masing-masing. Ketiga, menyerukan agar menjaga kerukunan antar umat beragama dan etnis demi keutuhan Negara Kesatun Republik Indonesia.
Di demo 4 November kemarin, HMI dituduh sebagai penyulut rusuh demo anti Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta. Empat kader HMI ditangkap polisi, namun akhirnya penahanannya ditangguhkan. Polisi menilai HMI tidak kooperatif saat diperiksa.