Suara.com - Kapolda Metro Jaya Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan menemui Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Iqbal Said beberapa waktu yang lalu. Kapolda meminta Iqbal mempertimbangkan untuk tidak unjuk rasa pada Jumat (2/12/2016) karena hari itu akan berlangsung demonstrasi damai umat Islam di lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
"Iya masih dibicarakan, belum pasti (KSPI demo 2 Desember). Saya sudah bertemu dengan Pak Said. (Demo) hari biasa kan lebih bagus. Agar pengamanan dan pelayanan bisa menjadi lebih fokus," ujar Iriawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2016) malam.
Iriawan berharap Iqbal dapat menyampaikan hal tersebut kepada semua anggotanya.
"Mudah-mudahan Pak Said Iqbal mau nurut, dia maunya ke Balai Kota ya. Ini masih sedang mereka bicarakan dengan teman - teman buruh," ujar Iriawan.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal KSPI M. Rusdi mengatakan buruh berencana mogok nasional pada 2 Desember.
Mogok nasional dilakukan dengan cara menghentikan stop produksi di 20 provinsi, 250 kabupaten dan kota, dengan melibatkan hampir satu juta buruh. Semula, rencana itu digelar pada 25 November lalu.
“Khusus buruh se-Jabodetabek dan Karawang, lebih dari 200 ribu buruh mogok nasional pada 2 Desember. Massa akan bergerak unjuk rasa di Istana dengan titik kumpul di Bundaran HI. Sedangkan mogok nasional buruh di 19 provinsi lainnya dilakukan di kawasan industri dan kantor gubernur masing-masing,” ujar Rusdi.
Pada 2 Desember nanti, kata dia, ada tiga poin yang disuarakan buruh.
Pertama, cabut PP 78 Tahun 2015 tentang upah murah. Kedua, menaikkan UMP atau UMK sebesar 15-20 persen. Ketiga, menuntut Gubernur Jakarta nonaktif (Ahok) dipenjara terkait kasus dugaan penistaaan agama.
Tuntutan untuk memenjarakan Ahok juga menjadi isu ormas Islam yang akan demonstrasi pada tanggal itu.