Menurut Bintang TNI sebagai Sapta Marga tidak akan membiarkan rakyat diperlakukan secara kasar oleh polisi.
"Saya kira, apa pun Sapta Marga itu adalah menyelamatkan negara. Dan pembukaan UUD kan jelas itu, 'dengan ini dibentuk pemerintahan yang melindungi segenap tumpah darah dan bangsa Indonesia' kok mau ditembak?" ujar Bintang.
Bintang bahkan tuding Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak memahami UUD apabila pendukungnya sampai ditembak.
"Ini Tito nggak ngerti, itu dia nggak baca yang namanya Undang-Undang Dasar. Atau dia mau perang? Kalau mau perang silakan dengan yang punya senjata. Kita kan punya tangan kosong," ujar Bintang.
Bintang menyebut gedung MPR dan DPR tidak akan mampu menampung massa yang nanti datang.
"Saya kira kalau ada orang memprediksi kira-kira yang datang nanti itu sekitar empat juta, itu yang muat di MPR cuma satu juta. Kira-kira yang tiga juta itu di luarnya. Itulah mereka dengan susah payah jalan kaki segala macam, itu akan bersama-sama kita menuju DPR/MPR," kata Bintang.