Suara.com - Presiden Joko Widodo yakin demo 2 Desember besok akan berlangsung damai. Sebelumnya demo itu diprediksi polisi akan beragendakan makar.
Demo itu lanjutan dari demo anti Basuki Tjahaja Purnama yang dituduh menistakan agama. Sekarang Ahok sudah jadi tersangka dan berkasnya rampung.
"Saya mempercayai komitmen yang telah dibuat (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI)," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Saat ditanya apakah dirinya akan menghadiri aksi doa bersama di Monas pada 2 Desember, Jokowi mengaku belum ada rencana.
"Belum tahu," ujar dia.
Senin (28/11) kemarin di kantor MUI diperoleh kesepakatan antara Polri dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI). Hadir dalam pertemuan yang diselenggarakan di Gedung MUI Jakarta tersebut di antaranya Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Ma'ruf Amin, Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir, Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Syihab, dan perwakilan ulama Abdullah Gymnastiar alias Aa' Gym.
"Akhirnya disepakati bahwa aksi 2 Desember akan dilaksanakan di Monas dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dalam konferensi pers usai kesepakatan berlangsung.
Dia menyampaikan, aksi tersebut akan berjalan damai yang akan diisi dengan kegiatan zikir, tausiah dan diakhiri dengan shalat Jumat.
"tidak ada (sanksi)," tandas dia.
Jokowi berpesan dalam demo itu tetap menjaga ketertiban dan jangan sampai terjadi kerusuhan.