Suara.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar menyambut positif Kejaksaan Agug yang hari ini mengumumkan berkas perkara kasus penistaan agama yang dituduhkan kepada calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Pumama (Ahok) telah lengkap.
"Terimakasih kepada JPU (jaksa penuntut umum) yang telah menyatakan P21 (lengkap)," kata Boy di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2016).
Selanjutnya, kata Boy, penyidik Bareskrim Polri akan menyerahkan semua barang bukti kepada kejaksaan.
"Kapan itu disampaikan barang bukti dan tersangka dihadapkan, mudah-mudahan secepatnya. Umumnya, tidak terlalu lamalah setelah pernyataan P21 disampaikan," katanya.
Terkait tidak adanya pasal Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang dilanggar, Boy mengatakan tidak keberatan. Menurut Boy memang tidak ada indikasi pelanggaran pasal dalam UU ITE.
"ITE-nya memang tidak ada. Apa yang salah dengan video itu, tidak ada yang perlu diprasangkakan. Ini bukan masalah transaksi elektronik, tapi ucapan verbal pak gubernur dalam video tersebut," kata Boy.
Apakah nanti Ahok akan ditahan kejaksaan atau tidak, Boy menyerahkan kewenangan tersebut kepada kejaksaan.
"Sepenuhnya kewenangan pak jaksa. Masa penyidikan, sudah clear, Polri tidak melakukan penahanan, sekarang masa penuntutan, apabila pak jaksa melakukan penahanan itu sangat dimungkinkan, tapi itu kewenangan jaksa," kata Boy.