Strategi Jokowi Kuasai Situasi Politik Panas Lewat Meja Makan

Rabu, 30 November 2016 | 14:07 WIB
Strategi Jokowi Kuasai Situasi Politik Panas Lewat Meja Makan
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan di Istana Merdeka, Jakarta [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Satu per satu ketua partai politik diundang dan dijamu makan siang oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Strategi apa yang sesungguhnya dimainkan Jokowi, hanya Jokowi yang tahu.
 
Tetapi yang tampak di permukaan adalah peristiwa itu terjadi sejak sebelum demonstrasi 4 November yang kemudian dikaitkan dengan isu panas tentang makar sampai menjelang demonstrasi lanjutan pada 2 Desember.
 
Siang ini, Jokowi kembali mengundang ketua partai. Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan dijamu makan siang.
 
Zulkifli yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu datang dengan mengenakan kemeja batik dan pakai peci seorang diri. Jokowi menyambutnya dengan hangat di ruangan credential, sebelum diajak ke meja makan.
 
Sesampai di ruang makan, Jokowi dan Zulkifli langsung menyantap makanan yang telah tersaji di meja bundar. Mereka makan sambil berbincang-bincang.
 
Biasanya setelah makan siang, Jokowi dan tamu akan diajak duduk sambil minum teh di beranda belakang Istana Merdeka. Di sana, mereka akan menyampaikan apa saja yang telah dibicarakan di meja makan.
 
Tokoh-tokoh politik yang telah dirangkul Jokowi lewat jamuan makan, antara lain, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, Ketua Umum  PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
 
Selama periode 4 November sampai menjelang 2 Desember konsolidasi yang dilakukan Jokowi dengan ulama berpengaruh, militer, ketua partai, cukup berhasil untuk meredam situasi politik.
 
Hasil yang paling jelas adalah rencana demonstrasi 2 Desember yang semula ngotot untuk dilakukan di Jalan Sudirman sampai Jalan M. H. Thamrin kini dipindah ke dalam kawasan Monas sehingga tak mengganggu kepentingan umum, selain itu aparat keamanan menjadi lebih mudah untuk mengawasinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI