Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan, menilai rendahnya penyerapan anggaran oleh Pemprov DKI Jakarta menjadi salah satu kendala dalam mengatasi banjir dan kemacetan di Jakarta.
"Selain memang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti perencanaan tidak komprehensif dan kebijakan yang tidak tepat guna," kata Anies di Jakarta, Selasa (28/11/2016).
Menurut Anies, penyerapan anggaran yang rendah mengakibatkan masyarakat tidak mendapatkan manfaat hasil pembangunan tepat waktu.
"Padahal, ketika negara menarik uang rakyat, pajak misalnya, selalu bersifat memaksa," ujar Anies.
Baca Juga: Hayono Isman dan Istri Pilih Dukung Ahok, Kenapa Bukan Agus?
Anies mengatakan, ada beberapa faktor rendahnya penyerapan APBD Jakarta. Misalnya, keterlambatan pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran, lambatnya penerbitan juklak dan juknis pelaksanaan kegiatan, hingga kekhawatiran pejabat untuk mengeksekusi program yang telah dicanangkan.
"Akhirnya, kembali masyarakat yang dikorbankan," tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebab itu, dalam menanggulangi banjir dan macet di ibukota, Anies berjanji jika ia terpilih sebagai gubernur Jakarta, ia akan mengoptimalkan penyerapan anggaran, serta membuat berbagai program terkait secara komprehensif dan berkesinambungan
"Salah satunya, dengan mengembangkan kinerja dan tata kelola pemerintahan," tutur Anies.
Selain itu, pasangan Sandiaga Uno ini juga berjanji akan membangun sistem informasi terintegrasi sejak perencanaan, penganggaran, realisasi, hingga pelaporan yang merekam alur keuangan daerah secara real time.
"Kami juga akan membangun pemerintahan yang bersih, modern, dan melayani berbasis transparansi, akuntabilitas, serta keteladanan dengan mengoptimalkan pelibatan publik dan pemanfaatan teknologi," kata Anies.