Soal 2 Desember, Ryamizard: Bukan Demo, Itu Zikir Memuji Tuhan

Selasa, 29 November 2016 | 11:55 WIB
Soal 2 Desember, Ryamizard: Bukan Demo, Itu Zikir Memuji Tuhan
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengapresiasi aksi damai 2 Desember 2016 dengan cara melakukan aksi ibadah. Adapun aksi damai yakni dengan kegiatan keagamaan yakni dzikir, tausyiah,  shalat Jumat berjamaah dan doa bersama di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas) mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
 
Menurut Ryamizard, aksi damai tersebut memiliki pesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih mendekatkan diri kepada sang khalik.
 
"Bukan demo, itu kan dzikir.  Tujuannya zikir itu kan memuji Tuhan, harus pikiran suci, mulutnya suci, kalau itu semua, bagus.  Makin banyak, makin bagus, kan diterima oleh Tuhan,"ujar Ryamizard usai acara hari ulang tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-45 di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta,  Selasa (29/11/2016).
 
Tak hanya itu,  ia berharap aksi 2 Desember berlangsung dengan damai.  Pasalnya aksi damai yang bungkus dengan kegiatan keagamaan memberikan pesan damai kepada masyarakat Indonesia. 
 
"Saya berharap apa yang kita lakukan itu berjalaan baik. Namanya berzikir itu memuji tuhan, menyenangkan hati Tuhan, kalau menyenangkan Tuhan maka Tuhan memberikan segalanya. Tetapi kalau Tuhan marah, akibatnya luar biasa,"ucapnya. 
 
"Zikir itu kan menyenangkan hati tuhan .dengan mulut, pemikiran , hati jernih, kalau kita minta pasti diberikan, kalau pura pura Tuhan lebih tahu, "sambungnya. 
 
Lebih lanjut, Ryamizard memastikan tidak ada indikasi upaya makar dalam menanggapi demonstrasi pada 2 Desember 2016 mendatang. 
 
Hal ini menyusul pernyataan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian yang menyebut adanya upaya makar berdasarkan informasi Intelijen. 
 
" Itu beberapa hari lalu beliau (Tito) sudah sampaikan, kita punya data intelegen, data intelegen pertahanan cukup valid. Nggak ada indikasi,"jelas Ryamizard. 
 
Menurut Ryamizard boleh saja pernyataan dari Kapolri, yang menyebut  indikasi tersebut untuk mencegah adanya hal yang tidak diinginkan.
 
"Pak Kapolri mungkin ada indikasi, ini kan indikasi, indikasi itu boleh boleh aja. Tapi dengan itu kita bersiap menjaga kemungkinan yang tidak tidak, itu harapan kita,"katanya. 
 
Oleh karena itu dia berharap demonstrasi 2 Desember 2016 bisa berjalan dengan damai dan bangsa Indonesia tidak menjadi bahan  ejekan negara lain. 
 
"Kita sudah sepakat ko. Jadi jangan sampai  bangsa ini jadi cemoohan orang, kok ribut mulu sih.Kita tunjukkan kita damai, percuma aja tulisan damai itu indah tapi kita juga enggak benar,"ungkapnya. 
 
Demonstrasi 2 Desember 2016 menuntut Gubernur DKI Jakarta (Non aktif) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok segera ditahan atas kasus dugaan penistaan agama. Aksi damai tersebut digagas oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI