Aa Gym Bikin Perjanjian Tertulis buat Peserta Aksi 212

Senin, 28 November 2016 | 22:05 WIB
Aa Gym Bikin Perjanjian Tertulis buat Peserta Aksi 212
Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid K.H. Abdullah Gymnastiar saat membicarakan aksi 211 di Kantor Pusat MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016). [suara.com/Ummy Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Pimpinan Pondok Pesantren Daarut  Tauhid K.H. Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym mengatakan bahwa peserta demonstrasi pada 212 yang berasal dari pesantrennya harus mengikuti aturan tertulis. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga aksi damai berlangsung tertib., yang rencananya digelar di halaman Monumen Nasional dari pukul 08:00 - 13:00 WIB
 
"Untuk di Daarut Tauhid standarnya harus cukup mengerti, taat aturan. Ada perjanjian tertulis, biasanya kita tandatangan lalu dibuat rambu-rambu sebelumnya mana yang boleh mana yang boleh dilakukan, dibuat regu-regu, semuanya harus disiplin," ujar Aa Gym di Kantor Pusat Majelis Ulama Islam, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat,  Senin (28/11/2016).
 
 
Tak hanya itu,  Aa Gym menuturkan selain menggelar aksi damai, peserta juga akan salat Jumat berjamaah, dzikir, tausiyah hingga doa bersama. Dia memastikan peserta demonstrasi juga turut andil dalam kegiatan bersih, rapih, teratur dan tertib selama aksi damai. 
 
"Kami selain fokus ibadah, kami fokus dalam bersih rapih tertib teratur sebagai tim membantu kebersihan yakni dengan 10 ribu orang," katanya. 
 
Adapun  mengenai penginapan, peserta aksi akan menginap di masjid - masjid. Sementara itu, kata  Aa Gym,  pihaknya juga mendapat sumbangan yang terus bertambah  setiap harinya dari sejumlah organisasi. 

"Penginapan kita biasa di masjid,  kita kan ada masjid. Untuk Sumbangan selalu surplus, alhamdulillah karena ini sumbangan kan mereka yang  nggak bisa dateng dateng secara fisik," ungkapnya.

Sementara itu, dalam pembicaraan Polri dengan  Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, telah melahirkan 5 butir kesepakatan, yakni:

1. GNPF MUI dan Polri sepakat bahwa Aksi Bela Islam III tetap akan digelar pada Jumar 2 Desember 2016 dalam bentuk aksi unjuk rasa yang super damai berupa aksi ibadah gelar sajadah untuk salat Jumat. Akan tetapi tanpa merubah tuntutan aksi 212, yaitu tegakkan hukum yang berkeadilan dan target kami tetap, agar penista agama ditahan.

Suara.com - 2. GNPF MUI dan Polri juga telah sepakat bahwa Aksi Bela Islam III akan digelar di lapangan Monas, dengan agenda dizkir, tausiyah dan doa keselamatan negeri dari jam 8 pagi sampai usai salat Jumat.

Baca Juga: Kecewa dengan Sumarsono, Ahok Minta MK Putuskan Uji Materi

3. GNPF MUI dan Polri sepakat, usai salat Jumat para pimpinan GNPF MUI akan menyapa di sepanjang jalan sekaligus melepas mereka pulang dengan tertib.

4. GNPF MUI sepakat dengan Polri tentang perlunya dibentuk tim terpadu antara Satgas GNPF MUI dengan Polri untuk mengatur teknis pelaksanaan. Tim terpadu juga mengatur mengenai peserta aksi dari luar agama Islam.

5. Jika ada gerakan pada tanggal 2 Desember 2016 di luar kesepakatan yang sudah dibuat antara GNPF MUI dan Polri, maka gerakan tersebut dipastikan bukan bagian dari GNPF MUI. Polri dipersilakan menggunakan hak dan kewenangannya mengambil tindakan yang diperlukan.

Baca Juga: Militer Irak Tewaskan Hampir 1.000 Anggota ISIS di Mosul

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI