Hasil Survei Kalahkan Ahok dan Anies, Tim Agus Cerita Rahasianya

Minggu, 27 November 2016 | 18:38 WIB
Hasil Survei Kalahkan Ahok dan Anies, Tim Agus Cerita Rahasianya
Calon gubernur Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono, kampanye di RW 10 dan 15, Kelurahan Palmerah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, siang ini. [suara.com/Indriana Shinta Tamara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim kampanye Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni menanggapi hasil survei lembaga Poltracking Indonesia yang menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut satu unggul di atas pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno sebagai tantangan.

"Bagi kami ini adalah kabar baik, karena Mas Agus dengan Mpok Sylvi mulai dari titik nol, dan hari ini sudah mencapai 28 persen, ini kabar baik. Tapi ini, sekaligus menjadi tantangan, mengingat pilkada masih tiga bulan ke depan," kata Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin saat hadir menanggapi hasil survei Poltracking di Hotel Sofyan Betawi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).

Elektabilitas Agus - Sylviana berada di tingkat teratas yaitu 27,92 persen. Posisi Ahok - Djarot berada di bawahnya, 22 persen, sedangkan Anies - Sandiaga hanya 20,42 persen.

Survei dilakukan dengan metode multi stage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Margin of error sebanyak 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Menurut Didi yang merupakan tim kampanye Agus - Sylviana, peningkatan elektabilitas terjadi karena pasangan yang diusung Demokrat, PPP, PAN, dan PKB tidak muluk-muluk dalam berkampanye.

"Selama ini pasangan Agus-Sylvi mencoba kampanye yang apa adanya, melihat kenyataan yang diperlukan oleh publik tapa membuat janji muluk-muluk, seperti janji surga, lalu menawarkan program yang kemungkinan ke depan itu bisa dilaksanakan," katanya.

Didi mengatakan masyarakat Jakarta sudah pintar dan tidak mudah dipengaruhi oleh kampanye muluk-muluk.

"Kalau berangkat dari janji berlebihan, kita tidak mau lagi, kita belajar dari Pilkada lalu, tentunya masyarakat sudah cerdas. Dan jangan sampai program itu mengakibatkan yang lainnya tersingkirkan dan termarjinalkan, pembangunan untuk semua, dan masyarakat melihat itu," kata Didi.

Didi mengatakan selama turun ke kampung-kampung, pasangan nomor urut satu mendapatkan banyak masukan dari masyarakat dan menyaksikan ketidakadilan yang diterima masyarakat.

"Selama berkeliling itu, banyak hal yang kita lihat, banyak ketidakadilan, dan Mas Agus dengar baik itu. Hal-hal yang tidak terlalu tinggi banget, yang penting bisa diwujudkan di kemudian hari," kata Didi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI