Said Aqil Ingatkan Resiko Demo 2 Desember, Warga NU Tak Usah Ikut

Minggu, 27 November 2016 | 11:51 WIB
Said Aqil Ingatkan Resiko Demo 2 Desember, Warga NU Tak Usah Ikut
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj didampingi Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini memberikan keterangan di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (17/11). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PNBU Said Aqil Siroj kembali mengimbau warga nahdliyin untuk tidak ikut-ikutan demonstrasi pada 2 Desember. Warga sebaiknya tetap beraktivitas seperti biasa.

“Warga NU tidak usah ikut demo, kerja saja. Hari itu kan hari kerja jadi nggak usah ikut demo,” kata Said Aqil usai silaturahmi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).

Bagi Said Aqil demonstrasi tersebut sudah tidak relevan karena tuntutan mereka sudah diproses di Bareskrim Polri, bahkan sekarang berkas acara pemeriksaan sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung. Demonstrasi tersebut mengangkat isu penegakan hukum terhadap Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Toh tuntutannya saat ini sedang diproses. Jadi jangan berdemo, resikonya besar, buang waktu, buang tenaga dan uang. Lebih baik jalankan aktivitas seperti biasa, misalnya yang dengan bekerja. Itu kan hari kerja,” katanya.

Namun, Said Aqil tak melarang jika tetap ada warga nahdliyin yang ikut-ikutan demonstrasi. Said Aqil hanya berharap kepada mereka untuk aksi secara damai dan santun.

"Barang siapa mengajak kebaikan harus dengan cara yang baik. nggak bisa mengajak kebaikan dengan cara yang kasar," ujarnya.

Demonstrasi tersebut digalang oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI. Meski pakai istilah MUI, MUI menegaskan tak mempunyai sangkut pautnya dengan rencana aksi tersebut.

Wakil Sekretaris Jenderal MUI Solahudin Ayubi melarang ormas yang akan demonstrasi memakai atribut MUI.

Solahudin berharap umat jangan ikut-ikutan demonstrasi, lebih baik aspirasi disampaikan lewat musyawarah dengan pengambil kebijakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI