Ahok: Tak Ingin Ada Kekerasan, Bukan Berarti Diam Ditabokin

Sabtu, 26 November 2016 | 11:52 WIB
Ahok: Tak Ingin Ada Kekerasan, Bukan Berarti Diam Ditabokin
Dewi Kencana menayakan status tersangka kasus dugaan penistaan agama ke calon Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat selalu berharap Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 bisa berjalan dengan baik dan aman. Setiap pasangan calon diinginkan Ahok mengedepankan program dan visi misi untuk merebut hati masyarakat.

"Kita nggak ingin ada kekerasan bukan berarti kita ini diam ditabok-tabok orang, nggak gitu juga lho. Kita harus mawas diri," kata Ahok di markas pemenangannya, Jalan Lembang, nomor 25 dan 27, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/11/2016).

Dihadapan pendukung yang mayoritas masyarakat NTT yang sudah tinggal di Jakarta, Ahok menceritakan sempat beberapa kali mendapat penghadangan dari sejumlah oknum masyarakat saat blusukan dan kampanye ke kampung-kampung. Pendukung dikatakan Ahok memilih melaporkan ke Bawasu DKI Jakarta dan Polisi.

"Memang kami dimana-mana dihadang, dan kami lapor polisi itu temuan buakan orang lokal," kata Ahok.

Setelah mendapatkan dukungan dari Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur DKI Jakarta hari ini, Ahok mengharapkan pendukung ikut meyakinkan masyarakat Jakarta agar bisa memilih nomor dua. Apalagi kata Ahok hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia setelah penetapan tersangka kasus dugaan penistaan agama dukungan untuk Ahok turun dari 24,6 persen menjadi 10,6 persen.

"Tapi minimal kita harpa anggap aja itu survei benar. Jadi bapak ibu tanggal 15 jangan liburan ke Puncak, datang ke TPS pilih," kata Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI