Suara.com - Antonino Fernandez merupakan CEO pendiri perusahaan bir merek Corona yang meninggal dunia pada bulan Agustus 2016 lalu.
Namun, dia bukan tipe orang yang begitu saja kepada kampung halaman tempat kelahirannya di desa Cerezales del Condado di Spanyol utara.
Fernandez meninggalkan surat wasiat dengan menghibahkan kekayaan 169 juta poundsterling atau sekitar Rp2,8 triliun untuk diberikan kepada setiap orang yang tinggal di desa kelahirannya itu.
Kontan saja, dusun kecil yang warganya hanya berjumlah 80 orang itu jadi kaya mendadak. Bayangkan, setiap orang diberi uang warisan dari Antornio sekitar 3 juta dolar AS atau Rp40 miliar.
Baca Juga: Gus Mus Maafkan, Tak Setuju Pandu Dipecat karena Memaki "Ndasmu!"
Antonino lahir di Cerezales pada tanggal 13 Desember 1917, dan satu dari 13 orang bersaudara. Pada usia 14 tahun, dia terpaksa berhenti sekolah karena orangtuanya tak punya biaya.
Ketika usia 32 tahun, ia pindah ke Meksiko untuk bekerja dengan paman istrinya, yang memiliki tempat pembuatan bir Grupo Modelo.
Mengawali sebagai karyawan gudang, ia akhirnya meniti karier sampai diangkat menjadi CEO pada tahun 1971. Di bawah kepemimpinannya, ia turut membidani pendirian bir merek Corona, salah satu merek bir terbesar di dunia, seperti dilaporkan The Telegraph yang dilansir Asia One.
Menurut laporan, keputusan Antonio telah mengundang rasa bahagia di desa.
"Kami tak pernah punya uang sebelumnya. Aku tidak tahu apa yang akan kita lakukan tanpa Antonio," ujar pemilik bar Maximino Sanchez.
Baca Juga: Anies Baswedan Baca Puisi WS Rendra di TIM
Desa ini juga akan menjadi pusat budaya baru, dan sebuah yayasan nirlaba lokal juga akan mendapat keuntungan.
Antonio juga dikenal seorang dermawan yang mengatur skema di Spanyol dan Meksiko untuk membantu orang-orang cacat, dan sebelumnya telah dihormati oleh mantan Raja Spanyol Juan Carlos, karena pekerjaan amalnya.