Suara.com - Pertemuan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan netizen selama ini merupakan bagian dari usaha untuk membangun hubungan yang baik. Namun, pertemuan tersebut justru dianggap negatif oleh sebagian kalangan.
Contohnya, ada yang menuduh seakan-akan Kapolri bertemu pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat, dan menuduh melindungi Ahok. Orang yang menuduh tersebut menyebarkan foto pertemuan Tito dengan netizen di media sosial.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan bahwa pesan viral tersebut tidak benar. Rikwanto mengatakan pertemuan dengan netizen merupakan program Divisi Humas Mabes Polri.
"Itu kumpulan netizen, di periode tertentu sejumlah nitizen kami undang, kami kumpulkan. Untuk komunikasi dengan humas, kami juga butuh keaktifan mereka men-share pesan-pesan kepolisian. Nah salah satunya yang kemarin itu. Kebetulan Pak Kapolri kita laporkan mau mengarahkan," kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Rikwanto menyebut ada kalangan yang memfitnah Kapolri dengan cara menyebarkan foto Kapolri bersama netizen seolah-olah bertemu dengan pendukung Ahok.
"Sudah kami konfirmasikan, itu fitnah ya. Kamu percaya fitnah apa percaya saya. Karena saya dekat situ, yang fitnah kan nggak dekat situ dan memang niatnya untuk fitnah," kata dia.
"Semua gambar-gambar kan bisa dibuat macam-macam, caption-captionnya. Nah itu sekarang kami luruskan. Itu fitnah," Rikwanto menambahkan.