Suara.com - Isu akan terjadi demonstrasi besar-besaran pada Jumat (25/11/2016) di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, tak terbukti. Kemungkinan, organisasi massa menunda aksi sampai 2 Desember.
Menurut pengamatan Suara.com di sepanjang Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Medan Merdeka Timur, Jalan Medan Merdeka Barat, dan Jalan Medan Merdeka Selatan, tak terlihat ada konsentrasi massa.
Arus lalu lintas di sepanjang jalan kawasan ring satu terlihat seperti hari-hari biasa. Warga juga terlihat lalu lalang di trotoar sepanjang jalan tersebut.
Di depan Istana Merdeka tidak terlihat adanya pengamanan tambahan seperti yang terjadi menjelang demonstrasi 4 November lalu.
Pengamanan kantor Presiden Jokowi terlihat normal-normal saja. Mobil water cannon terlihat ditempatkan di depan Istana.
Menurut informasi, salah satu organisasi yang semula akan demonstrasi hari ini, antara lain Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia pimpinan Iqbal Said.
Selain menuntut kenaikan upah 15 persen sampai 20 persen, mereka juga menuntut polisi memenjarakan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus dugaan penistaan agama.
Tuntutan terhadap Ahok sama dengan isu yang diangkat organisasi yang mengatasnamakan Gerakan Penegak Fatwa MUI yang salah satu pembinanya adalah pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab. Gerakan ini pula yang menggagas demonstrasi 2 Desember nanti.
Peningkatan pengamanan terasa di sekitar gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, seiring dengan adanya isu pendudukan terhadap gedung Parlemen. Aparat TNI dan Polri berseragam lengkap bersiaga di sana. Armada penghalau massa juga ditempatkan di depan gedung.