Suara.com - Calon wakil gubernur nomor urut tiga, Sandiaga Salahudin Uno, kampanye di RW 4, Jalan Kramat Barat, Kelurahan Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (24/11/2016).
Kedatangan Sandiaga langsung disambut antusias warga dengan menyanyikan yel-yel pasangan nomor urut tiga.
"Yo ayo, ayo Anies-Sandi, kuingin Anies-Sandi menang. Menang, menang, menang," kata warga.
Dalam kampanye, Sandiaga menjanjikan untuk meneruskan program Kartu Jakarta Sehat yang merupakan program dari pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok saat ini juga kembali maju ke pilkada menghadapi Anies-Sandiaga Uno.
"Program-program yang bagus akan kami teruskan, jadi KJP yang sekarang akan kami teruskan, tapi kami akan tambah dengan program yang menjadi program unggulan kita yaitu plus, KJP plus," ujar dia.
"KJP plus bisa diambil tunai bagi yang tidak mampu, atau yang kena banjir atau kebakaran, karena banyak keluhan KJP yang sekarang, hanya dipakai untuk (kebutuhan) konsumtif, beli sepatu, beli tas, seragam, sementara untuk transportasi dan makan, malah tidak bisa diambil tunai," Sandiaga menambahkan.
Sandiaga menjelaskan program KJP plus merupakan integritas dari program Kartu Indonesia Pintar yang digagas Presiden Joko Widodo.
"Jelas ada satu perbedaan mendasar, bahwa KJP yang sekarang hanya ada untuk anak yang dibangku sekolah sedangkan KJP plus menyasar pada anak enam sampai dua puluh satu tahun, karena ini (KJP+) merupakan integrasi antara KJP yang sekarang dengan Kartu Indonesia Pintar pemerintahan milik Pak Jokowi, (program) pemprov digabung dengan pemerintah pusat," kata Sandi.
Pasangan Anies Baswedan mengatakan akan memberikan jaminan kesehatan lewat Kartu Jakarta Sehat plus kepada para pemuka agama.
"Keutamaan KJS plus memberikan layanan kelas satu untuk para pemuka agama, kita yakin mereka membela agama kita, kalau kita lagi sakit meraka datang baca doa, maka itu pemprov hadir, Anies-Sandi untuk memberikan layanan KJS plus untuk mereka (pemuka agama) sehingga mereka mendapatkan layanan kelas satu," kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga walaupun jumlahnya tidak signifikan, KJS plus bisa memastikan jaminan kesehatan pemuka agama.
"Menurut tidak terlalu signifikan untuk pelayanan kelas satu, karena ini adalah pemuka agama yang selama ini mempertahankan agama kita, membela kepentingan dari kerukunan beragama, jadi kita perlu sisipkan anggaran yang cukup untuk memastikan, mereka juga ada yang memperhatikan," Kata Sandiaga. (M. Novi Verdiansyah)