Suara.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia melakukan survei menjelang pilkada Jakarta, mulai tanggal 15 November 2016 sampai 22 November 2016. Hasil survei menyebutkan 33 persen responden yang disurvei menilai calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak tulus meminta maaf kepada umat muslim atas ucapan tentang surat Al Maidah ayat 51.
"Mereka (responden) menilai Ahok hanya politis saja. Untuk cari aman," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam jumpa pers tentang hasil rilis survei di kantor Indikator Politik Indonesia, Jalan Cikini V, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).
Namun, hasil survei juga menyebutkan sebanyak 50 persen responden memaafkan Ahok.
"Mayoritas responden tahu bahwa Ahok telah minta maaf, lebih banyak yang menilai permintaan maaf itu tulus. Ada juga yang menganggap Ahok ini baik. Sehingga beberapa responden menilai dia masih layak jadi gubernur kembali. Namun Masih cukup banyak yang menilainya tidak tulus dan tidak memaafkan Ahok," katanya.
Survei lembaga Indikator Politik Indonesia dilakukan setelah Ahok ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama.
Survei dilakukan secara tata muka, mulai tanggal 15 November 2016 sampai tanggal 22 November 2016, dengan melibatkan 798 orang dari 800 responden yang direncanakan (99,75 persen).
Survei menggunakan metode multistage random of sampling dan margin error sebesar kurang lebih 3,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei: Ahok Tak Tulus Minta Maaf, Cari Aman
Kamis, 24 November 2016 | 18:18 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
24 November 2024 | 16:10 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI