Suara.com - Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Barat mengimbau umat muslim tidak ikut unjuk rasa yang akan digelar pada 2 Desember 2016 di Jakarta.
"Kami mengimbau demikian arena disinyalir tujuannya aksi sudah keluar dari tujuan. MUI mencium ada agenda lain. Intinya dari informasi yang dimiliki MUI bahwa mudharatnya lebih besar," kata Ketua MUI Jawa Barat Rachmat Safei di Bandung, hari ini.
MUI Jawa Barat, kata dia, juga memandang aksi 2 Desember itu lebih banyak dampak negatifnya.
"Sehingga kami mengimbau kepada masyarakat termasuk pengurus MUI kota dan kabupaten sampai tingkat kecamatan serta desa agar tidak ikut dalam aksi tersebut," kata dia.
Dia menuturkan untuk masyarakat yang tetap berunjuk rasa, MUI hanya mengimbau jangan membawa nama MUI.
"Jadi untuk menyampaikan aspirasi dengan demontrasi itu hak warga negera, akan tetapi sebaiknya untuk menyampaikan pendapat dalam masalah ini lebih baik tidak dengan demo, tempuh jalur yang lebih baik," kata Rachmat.
MUI Jawa Barat, kata dia, meminta masyarakat menahan diri dan tidak terprovokasi.
Namun, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan enggan menanggapi rencana aksi 2 Desember.
"Nanti saya belum bisa memberikan tanggangpan soal aksi nanti," kata dia sambil menghindari wartawan.
Rencana demonstrasi 2 Desember merupakan lanjutan demonstrasi 4 November. Demonstrasi tetap akan dilanjutkan, padahal polisi sudah memproses kasus Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Antara)