Suara.com - Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Salahudin Uno, melanjutkan kampanye ke Jalan Bekasi Timur IV, RT 6, RW 13, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (23/11/2016) sore.
Selesai salat Ashar, Sandiaga langsung disambut warga dengan pertunjukan marawis.
Berbeda dengan acara di dua kampung sebelumnya, di Jalan Bekasi Timur IV, pasangan Anies Baswedan itu terlebih dahulu longmarch sambil menyapa warga sebelum mempromosikan program.
Usai longmarch, Sandiaga menjelaskan maksud kedatangan kepada warga.
"Langsung aja ya bapak ibu, maksud kedatangan saya ke sini mau cerita nih. Cerita program-program unggulan pasangan calon (paslon) nomor urut tiga. Maaf sebelumnya, saya nggak bisa lama-lama, karena jadwal saya setelah ini masih padat mohon pengertiannya," kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan selain menata lingkungan, juga akan menghidupkan kembali program bantuan langsung tunai, kemudian menata pedagang kaki lima, dan peningkatan Kartu Jakarta Pintar.
"Jalan di gang-gang sini saya lihat sedang dicor ya, sering banjir juga ya jalanannya? Nah, jalan yang kerendam air itu kan menyusahkan warga, maka dari itu bapak ibu sekalian tanggal 15 Februari 2017 nanti berikanlah amanah kepada kami paslon nomor urut tiga, insya Allah kami akan membuat jalanan jadi lebih bagus, tidak kerendam air lagi ya," ujarnya.
Untuk biaya sekolah anak di lembaga swasta yang relatif mahal, Sandiaga mengatakan tidak perlu khawatir karena program KJP plus bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
"Kembali lagi program KJP plus itu kan mengembangkan program KJP yang sudah ada. Jadi, yang katanya sekarang KJP tidak bisa dipakai untuk meringankan biaya sekolah terutama di sekolah-sekolah swasta, di KJP plus nanti bisa. BLT juga, kalau kita terpilih nanti kita akan menghidupkan kembali program BLT," kata Sandiaga.
Warga Jalan Bekasi Timur IV, sebagian besar berprofesi sebagai pedagang.
"Di sini mayoritas kerjanya berdagang ya? Tenang saja, untuk wirausaha akan kita dukung akan kita kasih modal, nggak tanggung-tanggung kita kasih modal sampai dengan Rp300 juta. PKL? PKL akan kami tata, kami berikan tempat yang layak untuk berdagang, jadi tidak ada lagi gusur-menggusur tempat berdagang juga kejar-kejaran sama satpol PP," tuturnya.
Kurangnya lahan pemakaman juga banyak dikeluhkan warga. Sandiaga berjanji akan membuat program untuk mengatasi masalah itu.
"Tadi juga saya sempat mendengar keluhan warga mengenai kurangnya lahan pemakaman di Jakarta. Untuk itu kita ada program untuk membuat lahan-lahan pemakaman pada suatu daerah-daerah tertentu seperti di luar negeri juga kan pemakaman itu sudah ada areanya masing-masing. Bagaimana dengan calo? Calo semakin dibiarkan memang semakin merajalela, kita mungkin akan berdayakan mereka, mengorganisir mereka, untuk mengelola jasa paket kayak sekalian pemandian jenazah sampai ke urusan makamnya, kita akan mengalokasikan dana pastinya untuk mewujudkan itu," kata Sandiaga. (Indriana Shinta Tamara)