Lebih dari 4.500 Anak di Zimbabwe Putus Sekolah untuk Menikah

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 23 November 2016 | 07:51 WIB
Lebih dari 4.500 Anak di Zimbabwe Putus Sekolah untuk Menikah
Ilustrasi pernikahan dini [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari 4.500 anak di Zimbabwe putus sekolah hanya untuk berumah tangga tahun ini. Sebelumnya, pengadilan di Zimbabwe memutuskan tak boleh ada orang yang menikah sebelum berusia 18 tahun.

Menteri Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah Zimbabwe, Lazarus Dokora, mengatakan pada, Selasa (22/11/2016), 3.650 anak perempuan dan 251 anak lelaki putus sekolah menengah antara Januari dan November tahun ini.

Sebanyak 305 lagi anak perempuan dan 13 anak lelaki telah keluar dari sekolah dasar untuk memulai kehidupan rumah tangga mereka.

Sebagian anak yang memilih meninggalkan sekolah untuk menikah nantinya mesti memulai sekolah pada usia lebih tua.

Baca Juga: Serangan Udara AS Tewaskan Pemimpin Senior Al Qaeda

Di Zimbabwe, anak-anak biasanya mendaftar untuk sekolah dasar pada usia lima atau enam tahun. Tapi, banyak anak di desa serta masyarakat pertanian mulai bersekolah terlambat.

Sebuah survei menyatakan 21 persen anak, kebanyakan anak perempuan, menikah sebelum mereka berusia 18 tahun, sebagian besar akibat kemiskinan dan kebudayaan.

Dokora mengatakan pemerintah perlu memperkuat kegiatan kesadaran terhadap perkawinan anak kecil dan mencegah, terutama, anak perempuan melaksanakan pernikahan dini.

"Kami melancarkan kegiatan sepenuh hati dalam sistem sekolah kami untuk mencegah anak-anak, orang tua mereka dan wali mereka mendorong pernikahan dini," katanya.

Salah satu faktor lain yang turut mendorong maraknya pernikahan dini di Zimbabwe adalah musim kemarau. Kemarau, yang disebabkan oleh El Nino, pada 2015 dan 2016 telah membuat situasi bertambah parah di beberapa daerah pedesaan.

Para orang tua setempat kehabisan ternak untuk dijual untuk sumber nafkah, sehingga mereka membuat anak-anak mereka memasuki pernikahan dini. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI