Suara.com - Presiden AS terpilih Donald Trump menegaskan tak akan mengungkit skandal email serta heboh yayasan Clinton rivalnya, Hillary Clinton setelah dilantik menjadi presiden AS Januari 2017 mendatang.
Hal ini justru bertolak belakang dengan janjinya saat kampanye. Kala itu, taipan properti tersebut sesumbar akan menjebloskan Hillary ke bui jika dirinya terpilih sebagai orang nomor satu di negeri Paman Sam.
Hal tersebut seperti disampaikan penasihat trump, Kellyanne Conway seperti dikutip laman Reuters.
"Sebagian besar warga Amerika tak menemukan bukti (skandal email). Trump mampu merehabilitasi namanya dan ini adalah hal yang sangat baik," kata Conway.
Baca Juga: Jika Ahok Tak Dibui, Ahmad Dhani Tuding Pemerintah Lakukan Makar
Sebelumnya, FBI menginvestigasi kasus email Hillary saat dia masih menjabat sebagai Sekretaris negara pemerintahan Presiden Barack Obama.
Hillary pernah diduga mengirimkan video cabul kepada bocah 15 tahun. Namun, penyelidikan sempat dihentikan setelah Hillary menegaskan tak terlibat. Menurutnya, video tersebut dikirimkan orang kepercayaannya, Ebdin dan Weiner lewat laptop miliknya.
Selain itu, Hillary juga tersandung kasus dana hibah ke Yayasan Clinton saat masih menjabat. (Reuters)