Beredar Video Nasihat Nusron, Ahok: Teman yang Rekam dan "Upload"

Selasa, 22 November 2016 | 06:49 WIB
Beredar Video Nasihat Nusron, Ahok: Teman yang Rekam dan "Upload"
Tampak dalam video Nusron Wahid sedang menasehati Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama, sebagaimana yang viral di media sosial [Facebook]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terlihat malu saat ditanya wartawan mengenai beredarnya video nasihat dari Nusron Wahid kepadanya.

Video yang berdurasi 2 menit 49 detik ini menjadi viral di akun jejaring sosial Facebook.

"Dia (Nusron) lagi ngomong sama saya, rupanya itu ada temen, ngambilin videonya," ujar Ahok usai menghadiri acara Puncak HUT ke-59 Kosgoro 1957 di Gedung Smesco, Jakarta, Senin (21/11/2016) malam.

Gubernur DKI Jakarta non aktif ini menerangkan video itu direkam di markas pemenangan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.

Mantan Bupati Belitung Timur ini tak menerangkan kapan Nusron memberikan nasihat kepadanya seperti yang terlihat dalam video.

"Ada temen (yang merekam), dia upload, ya udah lah upload aja," kata Ahok.

Tersangka kasus dugaan penistaan agama ini mengakui banyak pihak yang telah memberikan nasihat dan masukan agar ke depan tak sembarangan dalam bicara di media massa. Khususnya, setelah Ahok mengutip surat Al Maidah ayat 51.

Berikut isi percakapan Nusron Wahid dengan Ahok

Nusron :

"Pak Basuki ini sebagai orang timur, sebagai orang Indonesia, kita punya budaya bagaimanapun juga selama ini hikmah daripada kejadian ini bapak itu dianggap merepotkan banyak pihak."

"Karena itu saya sebagai teman, sebagai sahabat menyarankan kalau bisa bapak sebagai orang timur, orang Indonesia yang punya tradisi khas, mintalah maaf pada publik, pada umat Islam yang karena kejadian ini menjadi repot, terutama pak Polisi dan Panglima TNI."

Ahok:

"Ya, memang saya sudah sampaikan beberapa kali minta maaf. Saya juga mohon maaf pada Pak Nusron dan temen-temen partai, polisi, TNI, saksi ahli termasuk umat Islam yang dukung maupun tidak mendukung."

"Dengan kejadian ini saya juga menarik hikmah untuk mengoreksi diri untuk introspeksi."

"Dan sebagai pejabat publik itu kita nggak bisa ngomong sembarangan, saya pikir ini pelajaran berharga buat saya."

"Dan saya sadar, saya tidak akan mengulangi lagi untuk bicara tanpa mikir, dan kita juga tidak akan menyinggung-nyinggung agama orang lain."

"Walaupun saya belajar dikit-dikit ngerti, saya kira tafsiran yang punya ayat juga tak berhak saya untuk bicarakan juga, saya kira itu."

"Mohon maaf kepada semua pihak terutama umat Islam yang menjadi tersinggung dengan kejadian ini. Saya secara pribadi tidak ada niat untuk menista agama."

"Pelajaran berharga bagi saya, sadar harus ada introspeksi memperbaiki cara komunikasi dan mudah-mudahan proses hukum ini akan makin terang bahwa saya tidak pernah atau ada niat maksud dari kecil sampai sekarang untuk menista agama Islam. Terima Kasih sekali untuk masukan dari Pak Nusron."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI