Suara.com - Polri dan TNI akan mengerahkan sekitar 27 pasukan untuk mengamankan demonstrasi yang akan diselenggarakan pada 2 Desember. Demonstrasi tersebut digagas oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia yang di dalamnya, antara lain ada Front Pembela Islam.
"Untuk personil hampir sama, mungkin ada tambahan kurang lebih lima ribu personil. Untuk menjaga sentra - sentra ekonomi, perkantoran, maupun tempat lainnya. Sekarang 27 ribu, kemarin kan 21 ribu sekian (demo 4 November lalu)," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/11/2016).
Aparat keamanan dikerahkan untuk mengantisipasi potensi kerusuhan dan penjarahan seperti yang pernah terjadi usai demo damai umat Islam pada 4 November.
"Di sana akan dilakukan penanganan seperti pelaku kriminal. Seperti kita lihat kemarin (4 November) di Penjaringan, Jakarta Utara, karena beda tujuan. Mereka untuk mencari barang dan memanfaatkan situasi. Kalau unjuk rasa ingin menyampaikan pendapat di muka umum," ujar Iriawan.
Pangdam Jaya Mayor Jenderal Teddy Lhaksmana menegaskan siap mem-back up secara total Polda Metro Jaya.
"Apapun yang diminta polda khususnya kapolda, saya akan dukung semaksimal mungkin. Saya sudah bilang, berapapun yang diminta kekuatan yang ada di saya, saya kasih, kalau perlu saya ikut," kata Teddy.