Tingkatkan Keuangan Negara, Jaksa Agung: Perlu Sinergi

Senin, 21 November 2016 | 15:32 WIB
Tingkatkan Keuangan Negara, Jaksa Agung: Perlu Sinergi
Rapat koordinasi bersama sejumlah kementerian/lembaga membahas tata laksana benda sitaan (basan) dan barang rampasan negara (baran) di Jakarta, Senin (21/11). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jaksa Agung, HM Prasetyo mengakui bahwa adanya barang rampasan dari terpidana kasus tindak pidana korupsi akan meningkatkan keuangan negara. Oleh karena itu, dia berharap agar kinerja para pihak yang berkaitan dengan hal tersebut dapat bekerjasama dengan baik.

"Pengelolaan barang rampasan dan sitaan merupakan tugas utama kita. Sebab dapat tingkatkan keuangan negara. Oleh karena itu, perlu kerjasama sinergitas dari para pemangku kepentingan dan stake holder," kata Prasetyo di Hotel JS Luwansa, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (21/11/2016).

Agar peningkatan keuangan negara dari barang rampasan tersebut terwujud signifikan, Politisi Nasdem tersebut pun sudah membentuk tim verifikasi khusus barang sitaan dan rampaasan.

Dia mengatakan bahwa sejauh tim tersebut dibentuk, pengelolaan barang rampasan tersebut dapat berjalan dengan baik.

"Perlunya strategi penyelesaian barang rampasan dan sitaan dengan bentuk tim verifikasi khusus barang sitaan dan rampasan.Bulan Juli lalu sudah kami bentuk. Dengan adanya tim verifikasi khusus maka bisa ada pengelolaan yang baik," kata Prasetyo.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Agus Rahardjo mengatakan pengelolaan barang dan benda sitaan Tipikor menyiti begitu banyak uang. Belum, lagi resikonya yang begitu besar, apalagi kalau benda sitaan tersebut adalah binatang, Rumah Sakit, dan SPBU, serta barang sitaan lainnya.

"Kami memahami dalam perjalanan, sering barang itu pemeliharaannya memerlukan uang yang tidak sedikit. Oleh karena itu, beberapa waktu lalu KPK melelang sapi supaya barang harganya nggak jatuh. Dikhawatirkan kalau nggak terawat baik malah mati. Oleh karena itu, dengan persetujuan tersangka kita lelang. Hasil lelang kita tetapkan putusan pengadilan," kata Agus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI