Suara.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Bramantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan pengarahan melalui teleconference menyangkut rencana demonstrasi 2 Desember yang digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia yang di dalamnya, antara lain ada Front Pembela Islam. Para pemimpin unsur militer mendengarkan pengarahan tersebut di gedung Main Hall Polda Metro Jaya.
Usai teleconference, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan menyebut tentang rencana demonstran menyelenggarakan salat Jumat di sepanjang jalan Sudirman hingga Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, pada tanggal 2 Desember.
"Sudah jelas ya, undang - undang mengatur soal kebebasan berpendapat. Tapi jangan sampai mengganggu ketertiban umum itu kan kawasan padat masyarakat jangan lakukan aksi di situ," kata Iriawan.
Kapolda mengingatkan bahwa salat Jumat di Jalan Sudirman dan Jalan M. H. Thamrin tentu berdampak serius pada aktivitas ekonomi, pendidikan, kesehatan, warga Ibu Kota.
"Sangat mengganggu para pengguna jalan, ada yang mau bersekolah maupun masyarakat yang akan pergi berkantor, apalagi nantinya bila ada yang mau ke rumah sakit," ujar Iriawan.
Iriawan mengatakan salat Jumat sebaiknya tetap dilaksanakan di masjid.
"Kan sudah jelas, kalau salat Jumat kan sudah ada tempatnya. Bisa di masjid -masjid sekitaran lokasi jangan di jalan raya," ujar Iriawan.
Teleconference dihadiri oleh Iriawan, Pangdam Jaya Mayor Jenderal Teddy Lhaksmana, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmaritim) Laksamana Muda TNI Darwanto, Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna, dan Panglima Koarmabar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia.