Suara.com - Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Lenis Kogoya mengimbau orang-orang Papua agar tidak takut bersaing dengan putra dan putri dari daerah manapun di Indonesia. Sebab, bagi dia, perjuangannya sehingga bisa masuk Istana saat ini adalah bukti nyata dari kegigihan tersebut.
"Anak koteka, masuk istana. Jangan minder, jangan takut, ayo maju, maju terus," kata Lenis saat hadir dalam Sarasehan yang bertajuk "Papua Anak Bungsu dari Ibu Negeri" di Hotel Akmani, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (111/2016).
Oleh karena itu, kata dia, kerjasama dengan Yayasan Pendidikan Soekarno yang didirikan oleh Rachmawati Soekarnoputri adalah salah satu momen penting untuk dimanfaatkan oleh orang Papua. Menurut Lenis, apabila Universitas Bung Karno didirikan di Papua, tentu dapat memperluas wawasan orang Papua, sehingga bisa bersaing ke depannya.
"Kami minta satu terobosan, letakan fondasi dasar, makanya kami datang agar sekolah di Papua dibangun," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa selama ini pihaknya sempat sakit hati karena pembangunan di Indonesia tidak merata, terutama di Papua. Dengan adanya pembangunan yang merata, terutama pendidikan, maka wawasan orang Papua akan semakin merdeka.
"Bukan merdeka lain (pisah) maksudnya, tapi pindahkan ibu kota di Papua, supaya presiden bangun disana. Bukan merdeka merdeka lain lagi, sudah ada dasarnya. Bagi adik-adik, kalau mau sekolah S1,S2 datang saja ke Mama (Rachmawati), selesai balik ke sana( Papua)," kata Lenis.