LSI: Orang yang Jarang Salat di Masjid Banyak Tinggalkan Ahok

Jum'at, 18 November 2016 | 21:19 WIB
LSI: Orang yang Jarang Salat di Masjid Banyak Tinggalkan Ahok
Calon Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mendapatkan sambutan dari sejumlah warga saat melakukan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Menurut survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia, dibandingkan yang sering salat di masjid, segmen masyarakat religius, kemudian masyarakat yang kurang atau tidak pernah salat lima waktu di masjid, adalah yang paling banyak meninggalkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat jika Ahok menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama.

"Sebelum Ahok ditetapkan sebagai tersangka dukungan sebanyak 23,40 persen, dan setelah Ahok ditetapkan menjadi tersangka, dukungan menjadi 6,6 persen. Ada penurunan sebesar 16,80 persen," ujar Adrian ketika merilis hasil survei di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (18/11/2016).

Ini merupakan hasil survei periode 31 Oktober sampai 5 November 2016. Survei memang dilaksanakan jauh sebelum Ahok ditetapkan menjadi tersangka. Ahok menjadi tersangka pada Rabu (16/11/2016). Salah satu pertanyaan yang dilontarkan kepada responden ketika itu adalah "jika Ahok menjadi tersangka."

Adrian menambahkan penurunan dukungan kepada Ahok dan Djarot juga terjadi pada segmen yang kurang sering atau tidak pernah membaca Al Quran di rumah.

"Dukungan Ahok-Djarot turun yang awalnya sebesar 29,20 persen menjadi 9,5 persen. Ada pengurangan sebanyak 19,7 persen," tuturnya.

Survei tersebut dilakukan secara tatap muka dengan melibatkan 440 responden di Jakarta dengan menggunakan metode multistage random sampling. Adapun margin error plus minus 4,8 persen. Survei juga dilakukan dengan kualitatif riset, seperti focus group discussion, media analisis, dan indepth interview.

Sebelumnya, Adrian menuturkan bahwa dalam hasil survei tersebut, dukungan terhadap Ahok merosot tajam dari 24,6 persen menjadi 10,6 persen.

"Pasca penetapan tersangka dukungan terhadap Ahok, elektabilitas Ahok-Djarot turun tajam 10,6 persen. Ahok ditinggalkan 60 persen," kata Adrian.

Padahal, kata Adrian, sebelum ditetapkan menjadi tersangka, elektabilitas Ahok dan Djarot sebanyak 24,6 persen.

Menurut survei LSI, situasinya berbanding terbalik dengan dua pasangan lawan Ahok-Djarot, yakni Anies Baswedan dan Sandiaga Uno serta Agus Harimurti dan Sylviana Murni.

"Sebelum Ahok ditetapkan sebagai tersangka, elektabilitas Anies-Sandi sebesar 20 persen, namun setelah Ahok ditetapkan menjadi tersangka elektabilitas keduanya meningkat menjadi 31,9 persen," kata Adrian.

Sedangkan pasangan Agus-Sylviana, sebelum Ahok menjadi tersangka, elektabilitas mereka 20,9 persen dan setelah Ahok menjadi tersangka, naik menjadi 30,9 persen.Ahok-Djarot

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI