"Pasar Tanah Abang adalah central tempat belanja di Jakarta. Di sini pusatnya orang berbelanja pakaian. Perlu kreatif mengolah pasar seperti ini, nah seperti di Blok F ini kan kebanyakan dagangannya sama. Nantinya harus lebih ditata, misalkan di sini dagang baju, di sana jual aksesorisnya atau kalau di sini jual jilbab yang ada mote-motenya disana jual motenya. Jadi, saling menunjang saling mendukung," kata Sylviana.
Sylviana menambahkan sebenarnya untuk menata pasar di Jakarta itu mudah jika dilakukan dengan berdialog sehingga menemukan win win solution.
"Saya tidak ingin memaksakan kehendak, kita berdialog yang berujung dengan win win solution, si pedagang merasa nyaman termasuk para pengelolanya juga nyaman. Sulit nggak sih? Nggak kok, kan ini pembangunannya bersifat partisipatif," ujarnya.
Mantan Wali Kota Jakarta Pusat ingin pemimpin lebih tanggap terhadap persoalan yang ada di masyarakat. Jangan baru bertindak setelah banyak laporan dari warga.
"Saya berharap, janganlah kalau udah dimarahin baru action, tapi kita harus bekerja dengan hati. Artinya ini kan memang pekerjaan saya, dijalaninya dengan hati, ada kontinuitas program, kemudian saya pantau," katanya.
Lahan parkir di Jakarta dinilai Sylviana sudah memadai. Jadi tidak perlu ada tambahan lahan parkir, hanya karena banyak parkir liar. (Indriana Shinta Tamara)