Pagi Ini TNI-Polri dan Masyarakat Gelar Istighosah Bersama

Jum'at, 18 November 2016 | 08:36 WIB
Pagi Ini TNI-Polri dan Masyarakat Gelar Istighosah Bersama
TNI-Polri dan masyarakat gelar istighosah bersama di silang monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016). (Suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polisi Republik Indonesia (Polri) dan ribuan ummat Islam, serta anak yatim melakukan istighosah dan doa bersama, di silang monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016).

"Dari TNI ada 22.000 anggota, Polri 3000, masyarakat dan anak yatim ada 5000," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Wuryanto, di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurutnya, Istighosah dan doa bersama ini dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur terciptanya kedamaian, setelah kondisi kebangsaan sempat tidak stabil akhir-akhir ini.

"Istighosah adalah mohon pertolongan dari Allah SWT untuk terwujudnya sebuah keajaiban atau sesuatu yang paling tidak dianggap, tidak mudah untuk diwujudkan," ujar Wuryanto.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa istighosah sebenarnya sama dengan berdoa, akan tetapi jika disebutkan kata istighosah konotasinya lebih dari sekadar berdoa.

Lebih lanjut Wuryanto mengatakan bahwa permintaan di dalam istighosah biasanya bukanlah permintaan yang biasa.

"Oleh karena itu, istighosah sering dilakukan secara kolektif dan biasanya dimulai dengan wirid-wirid tertentu, terutama istighfar, sehingga Allah SWT berkenan mengabulkan permohonan itu," tutur Wuryanto.

Rencananya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan hadir di tengah-tengah peserta istighosah pagi ini.

Sementara itu, diketahui bahwa doa bersama tidak cuma digelar di silang monas, melainkan juga di beberapa titik di Jakarta, khususnya tempat-tempat ibadah.

"Agama Islam di silang monas, Katholik di Gereja Katedral, Gereja Immanuel Gambir, Gereja HKBP Cililitan, Gereja Kristen Indonesia Kwitang untuk agama Kristen Protestan, dan Pura Mustika Dharma Cijantung untuk agama Hindu," tutur Wuryanto.

Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk agama Islam akan dipimpin oleh Ustadz Arifin Ilham dan tausiah oleh Habib Nabil Al-Musyafah, Kristen dipimpin oleh Romo Kristoporus Kristiono Puspo, S.J., Kristen protestan dipimpin oleh Pendeta LTB Pasaribu, S.T.H dan Hindu dipimpin oleh Pinandita I Made Putra Yadnya dengan penceramah Kolonel Caj I Gede Suandiyasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI