Suara.com - Calon petahana Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak khawatir elektabilitas menurun setelah menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama. Pasangan Djarot Saiful Hidayat mengaku memilih ditetapkan menjadi tersangka daripada membiarkan situasi Jakarta menjadi tak aman dengan adanya banyak tekanan.
"Saya sudah sampaikan, kalau buat negara ini lebih baik, lebih aman, dan daripada saya disuruh mundur, saya lebih baik dihukum saja, dipenjara, diproses pengadilan," kata Ahok usai kampanye di Jalan Arabika III, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (17/11/2016).
Ahok mengatakan tak masalah jika masyarakat Jakarta tak memilihnya pada tanggal 15 Februari 2015.
"Saya nggak pernah takut orang mau pilih atau tidak. Minimal orang Jakarta punya nurani. Dia bisa merasakan saya kerja seperti apa," kata Ahok.
Ahok menyerahkan penilaian kinerjanya selama ini bersama Djarot Saiful Hidayat kepada warga.
"Kamu lihat deh sekarang, air gotnya bening, bagus. Kalau dulu mana bisa. Nah saya yakin, selama orang Jakarta melihat kinerja, kita masih bisa terpilih. Kita tunggu saja tanggal 15 Februari," kata Ahok.